Mohon tunggu...
Tommy TRD
Tommy TRD Mohon Tunggu... Penulis - Just a Writer...

Jumpa juga di @tommytrd

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

GAP (Gay and Padang)

25 Maret 2020   20:18 Diperbarui: 25 Maret 2020   21:13 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasilnya, ia diproses hukum dengan tuduhan penganiayaan. Dan ia berkomentar pedas atas apa yang ia alami itu. "Penegakan hukum kita belum mengakomodir tindakan yang mengkoreksi penyakit sosial macam itu," ujarnya.

Saya pun bertanya kembali kepada mereka, "dimana orang tua mereka ? Karena ini sudah pukul 01.00, apakah mereka tidak mencari anaknya yang belum pulang ?"

"Rata-rata mereka punya orang tua kaya yang tidak terlalu peduli dengan kehidupan anaknya," jawabnya lagi.

"Bukannya itu cuma cerita di sinetron ?" Sengit saya lagi.

"Ya termasuk," balasnya lagi.

Maksudnya adalah, lihatlah tontonan yang ada di TV saat ini. Laki-laki berpakaian seperti perempuan, bertingkah lebih ayu dari ibunya sendiri, dan itu dianggap "lucu", dan tayang setiap hari. Di hampir semua saluran TV, dalam banyak program. Dan ironisnya, kita mungkin negara yang punya komisi paling lengkap di dunia, termasuk komisi yang mengurusi penyiaran.

Saya optimistis Covid-19 bisa diatasi dengan baik, karena persoalannya jelas, medis. Kita memiliki tenaga medis yang berkualitas. Dan mereka pun menunjukan determinasi yang sama dengan para tentara yang sedang berhadapan dengan meriam. Titik rantai terlemah saat ini adalah ketersediaan APD, jika itu bisa diatasi, maka performa mereka pun akan semakin baik lagi.

Tapi persoalan "kebanci-bancian" ini masuk kategori apa ? Jika semakin meluas siapa yang akan mengurusnya ? Dokter ? Ulama ? Pemerintah ? Kepolisian ? Tentara ? Karena jika ini meluas, bukankah sama artinya kita menunggu laknat ?

Bagi Bupati atau Walikota, tinjau-tinjau jugalah potensi bahaya yang terselubung ini. Karena waktu adalah hakim yang sangat kejam. Atau... meminjam istilah walikota yang "katanya" rasa Gubernur, mungkin dia berpikiran kalau persoalan semacam ini lebih mudah diatasi kalau jadi Gubernur. Kalimat yang familiar beberapa tahun lalu. Namun hal yang familiar biasanya hasilnya juga tak jauh beda.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun