Sebagai Panglima Perang, Anies belum tahu kapan perang ini berakhir, logistik yang dibutuhkan menipis, dan para Jenderal lapangannya mulai gugur satu per satu.Â
Di kondisi seperti ini Anies sudah pasti berdoa agar ia tidak kehilangan Jenderal lapangannya lagi, bahkan ia tidak boleh kehilangan satupun prajuritnya lagi.Â
Ia harus memutar otaknya dengan sangat keras, agar ia bisa memenangkan perang melawan COVID-19 ini. Bukan untuk dirinya. Karena sejarah diri dan keluarga besarnya sudah tertulis. Namun untuk para penulis sejarah berikutnya, yang mungkin merupakan warga dari daerah yang dipimpinnya. Â
Semoga berhasil Pak Gubernur!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H