Berikut ini adalah langkah-langkah literasi digital yang dapat dilakukan seorang akademisi untuk menjaga etika dan idealisme akademis.
Yang pertama, akademisi harus memahami bahwa AI bukanlah sumber ilmu pengetahuan. Sehingga, AI tidak dapat menggantikan wawasan dan akal budi manusia. AI tidak mutlak benar. Akademisi harus meluangkan waktu dan upaya untuk melakukan kroscek terhadap informasi yang dihasilkan oleh AI.
Yang kedua, pemahaman dalam pengolahan data oleh AI adalah suatu keharusan. AI diciptakan oleh manusia yang memiliki misi dan bias tertentu. Hal inilah yang menjadi kelemahan AI. Padahal, ilmu pengetahuan harus bersifat netral agar dapat bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Disinilah peran akademisi dibutuhkan untuk meluruskan konteks dan pemahaman dari informasi yang diberikan oleh AI.
Yang ketiga, orisinalitas dan otoritas dalam klaim terhadap informasi yang dihasilkan oleh AI. Mengutip informasi yang dihasilkan oleh AI tidak dapat disebut sebagai referensi karena AI menghasilkan informasi berdasarkan algoritma yang disusun oleh penciptanya, bukan berdasarkan penelitian yang terstandarisasi ataupun pemahaman akal budi manusia yang didasari dari perenungan dan pengamatan yang objektif.
Penggunaan AI seperti ChatGPT dalam konteks akademis memberikan peluang untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian. Namun, idealisme akademisi dalam menjaga integritas dan kualitas keilmuan mereka harus menjadi prioritas utama. Penggunaan AI harus dilakukan secara etis dengan tetap menghormati prinsip kejujuran dan orisinalitas. Di samping itu, literasi digital sangat diperlukan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab dan bijaksana. Dengan kombinasi etika yang kuat dan literasi digital yang baik, akademisi dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas akademik tanpa mengorbankan nilai-nilai inti dari dunia pendidikan dan penelitian.
REFERENSI
Bostrom, N., & Yudkowsky, E. (2014). The ethics of artificial intelligence. In K. Frankish & W. Ramsey (Eds.), The Cambridge Handbook of Artificial Intelligence (pp. 316-334). Cambridge University Press.
Floridi, L., & Cowls, J. (2019). A unified framework of five principles for AI in society. Harvard Data Science Review.
https://ebizmark.id/webinar-optimasi-ai-untuk-akademisi/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H