Sebuah Festival, kembali hadir di Provinsi Sulawesi Utara. Kali ini berlokasi di Kota Bitung, yang merupakan Kota Pelabuhan Utama di Provinsi paling utara ini. Namanya adalah Festival Pesona Selat Lembeh.Â
Tapi yang namanya festival, tentunya memikiki keunikannya masing-masing. Tidak terkecuali Festival Pesona Selat Lembeh ini. Apa yang membuatnya unik?
Sebelum bercerita soal event, saya mau cerita sedikit mengenai Bitung dan Festival ini. Saya ini merupakan lulusan sebuah SMA yang berada di Kota Bitung Sulawesi Utara. Jadi, Bitung ini sudah akrab bagi saya.
Yang ke-2 adalah, saya diajak oleh Ketua Panitia Festival Pesona Selat Lembeh ini karena saya kerap menulis mengenai pariwisata di Indonesia. Jadi, ada kesempatan lah saya ke Bitung. Sekalian Pulang Kampung, sekalian datang ke event untuk blogging.
Oke, mari kita kembali ke Festival Pesona Selat Lembeh.Â
Festival Pesona Selat Lembeh ini sebenarnya berlangsung dari 2-10 Oktober 2019. Tapi acara openingnya pada 7 Oktober 2019. Sebelumnya ada event pendukung seperti Bitung Yoga Festival, Bitung 10K, Bitung Lautan Trail Adventure dan Bitung Thanks Giving.
Venue Utama dari Event ini berada di Satrol Lantamal VIII, yang berada di Kota Bitung. DI venue utama inilah ada yang unik. Yang unik tersebut adalah instalasi seni yang berada di jalan memasuki ke Kompleks Satrol.
Di jalan ini, dipasang instalasi seni berupa botol plastik bekas air mineral dan miniatur ikan cakalang. Instalasi ini digantung di sepanjang jalan kurang lebih 50an meter. Jaring ikan digantungkan botol air mineral dan miniatur ikan. Namanya adalah Instalasi Jaring Ikan.
Apa maksudnya?
Ketua Panitia Festival Pesona Selat Lembeh, Andre "Opa" Sumual menceritakan, penyelenggara event ingin memberikan gambaran kepada masyarakat yang berjalan di bawah instalasi tersebut seakan-akan berada di dalam laut yang penuh dengan sampah plastik.
Plastik ini memang menjadi masalah besar di laut, karena plastik tidak bisa terurai. Kalaupun terurai membutuhkan waktu ratusan tahun. Dengan instalasi inilah diberikan kesan bahayanya plastik.
"Bisa terbayangkan bagi kita berada di dalam laut yang penuh plastik yang terapung," cerita Opa, panggilan akrab Andre Sumual.
Instalasi lainnya adalah berbentuk ubur-ubur. Instalasi ubur-ubur ini dipasang di jalan menuju ke dermaga di dalam kompleks Satrol. Instalasi lainnya adalah berbentuk ikan yang beragam jenis.
Opa mengatakan, Festival Pesona Selat Lembeh ini, sudah digelar selama tujuh tahun. Awalnya masyarakat yang menggelar event ini, namun empat tahun belakangan, sudah digelar oleh Pemerintah.
"Tahun ini, Festival Pesona Selat Lembeh sudah masuk dalam 100 event di Calender of Event Kementrian Pariwisata RI. Jadi ini sudah event yang sangat penting di Indonesia." tutup Opa yang bercerita kepada saya.
"Mari jo Ka Bitung". Ayo kita ke Bitung. Event ini akan berlangsung hingga 10 Oktober nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H