Traveling, atau katakanlah bepergian, merupakan hal yang kekinian. Selain untuk memajang foto di media sosial, Traveling seakan menjadi kebutuhan. Seperti saya ini, yang terkadang jenuh dengan kondisi Jakarta.
Ke luar kota adalah solusi.Â
Tapi kalau hanya sekedar ke kota yang berdekatan dengan Jakarta, kurang puas rasanya. Akhirnya saya berkeinginan ke kota seperti Cirebon. Ngapain di sana? Ya jalan-jalan dan mencari makanan Khas.
Cuma ke Cirebon saja? Saya pun kepikiran untuk mengunjungi Pekalongan. Kota yang sering saya lewati ketika masih gemar naik bus dari Salatiga ke Jakarta dan belum ada tol transjawa saat itu.
Beruntung bagi saya, ada seorang teman saya, Hariadhi yang mengaja saya jalan-jalan. Dia memamg mau ke Cirebon dan ke Semarang.
Okelah berangkat. Tapi naik apa nih? Awalnya kami berencana naik kereta api. Tapi bagaimana kalau mencoba naik bus saja. Dan akhirnya pilihan jatuh ke bus. Naiknya dari mana?Â
Berhubung belum pernah ke Terminal Terpadu Pulogebang, berangkatnya dari Situ. Setelah tanya sana sini, akhirnya kami membeli tiket bus AC eksekutif senilai RP 80.000. Tidak mahal. Formasi kursi 2 kiri dan 2 kanan.Â
Kalau bus ekonomi biasanya 2 kanan tiga kiri dari arah depan bus.
Perjalanan ke Cirebon hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Berangkat jam 8 dari Pulogebang jam 20.00, tiba di Cirebon sudah hampir tengah malam.
Usai semalam menginap di Cirebon, saya dan Hariadhi kemudian keesokan harinya berpetualang ke Pekalongan. Kali ini kami memilih naik kereta api dari Stasiun Cirebon. Ingin mengganti moda transportasi.
Dari Cirebon ke Pekalongan kami naik kereta APi eksekutif Ciremai. Harga tiket 180.000 untuk satu oranng. Perjalanan ke Pekalongan dengan kereta api ini, hanya kurang lebih tiga jam saja. Seperti Jakarta Bandung.
DI Pekalongan, kami mencoba soto Tauto di Pekalongan dan Nasi Megono di Alun-alun Kabupaten Batang dan mengunjungi Grosir Batik.
Dari Pekalongan, kami kembali memilih naik kereta api ke Semarang. Keretq Api Eksekutif Joglokerto. Harga tiket kereta api, cuma 80.000 untuk eksekutif. Tidak terlalu mahal dengan perjalanan hampir  2 jam. Tidak sampai sebenarnya, mungkin 1,5 jam.
Saya dan hariadhi kemudian tiba di Semarang untuk kegiatan Inovator 4.0 tanggal 30 Juli. Setelah dihitung-hitung, biaya transportasi yang kami keluarkan per orang, kurang lebih 340.000. Dengan harga segitu, kita sudah bisa berpetualang ke tiga kota.
Jadi, traveling itu tidak perlu naik pesawat, apalagi ke daerah yang terhubung dengan transportasin darat. Dengan hadirnya tol transjawa dan kereta api yang jauh lebih baik, kita bisa berpetualang dari kota ke kota.
Kita juga tidak perlu capek-capek membawa mobil pribadi yang bisa saja biaya tol dan bahan bakarnya lebih mahal.Â
Gimana? Mau mencoba?