Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Terminal Pulogebang, Serasa di Mal dan Bandara

28 Juli 2019   16:16 Diperbarui: 29 Juli 2019   10:12 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berkuliah di Salatiga, 20an tahun lalu, saya memang kerap bepergian dari Salatiga ke Jakarta. Ngapain di Jakarta? Kalau liburan, saya memang ke Jakarta. Pulang Manado jauh. Jakarta modal naik bus, bisa sampai.

Dari Salatiga ke Jakarta memang paling mudah naik bus. Kalau naik kereta, harus ke Semarang. Begitu juga kalau naik pesawat.

Nah, belakangan ini bepergian dengan bus, sudah jarang saya lakukan. Sudah terbiasa dengan kereta atau pesawat. Meski begitu, bepergian dengan bus, masih sangat saya sukai. 

Ketika ajakan teman saya Hariadhi untuk ke Cirebond dengan menumpang bus, saya pun mengiyakan. Kami janjian berangkat dari Terminal Bus Terpadu, Pulogebang.Bus Antarkota memang biasanya dari Pulogadung. Tapi belakangan ini, mungkin dua tahun, dipindahkan ke Pulogebang. 

Dari Tanjung Priok ke Pulogebang, saya memilih menggunakan Transjakarta. Lebih murah dan lebih efisien. Transit hanya sekali di halte Stasiun Jatinegara. Dari Koridor 10, saya transit ke Koridor 11.

Hari sudah agak malam ketika sampai di Terminal Pulogebang. Kalau dari luar, terminal ini memang terlihat megah. Bagaimana dalamnya? Dan ini yang membuat saya terkagum-kagum.

Turun dari bus Transjakarta langsung masuk terminal lantai 2. WOW! Kaget saya. Ini terminal. bus kok keren banget ya? Saya serasa masuk ke Bandara. Sudah pasti saya harus mengambil foto dan video. Untuk blog dan vlog saya.

Lantai 2 ini, ada informasi mengenai jadwal bus. Ada ruang tunggu juga. Keren dah.

Karena saya harus menemui teman saya yang sudah datang, saya kemudian turun ke bawah. Ke tempat makan. Dan turun ke bawah atau lantai di bagian bawah, ada eskalator. Kalau bingung eskalator itu apa, ya sebut saja tangga berjalan.

dokpri
dokpri

Selain eskalator, tersedia juga lift untuk penumpang. 

dokpri
dokpri

Turun ke bawah, saya makin kagum. Lah ini terminal bus apa bandara? Kok rapi dan bagus banget. Sampai ke lantai paling bawah, berjejer warung dan kantin. Sebelum saya ke kantin, ya tetap foto-foto dong. Lah bagus gitu.

dokpri
dokpri

Di lantai paling bawah ini, ada papan petunjuk, Melihat lantai paling bawah, kita serasa berada di dalam mall, bahkan bandara.

Dokpri
Dokpri

Setelah melihat kantin dan makan, saya ke atas, untuk membeli tiket. Untuk membeli tiket bus, loket bus sudah berjejer. Lebih rapi. Saya diantarkan oleh petugasnya untuk membeli tiket bus sesuai tujuan saya, yaitu Cirebon.

Usai membeli tiket, saya diantarkan ke atas untuk menuju ke bus. Jadi mirip-mirip bandara. Setelah check in, kita ke ruang tunggu. Nah ruang tunggu ini naik eskalator. Sampai di ruang tunggu, kita diarahkan ke gate berapa bus kita berada.

dokpri
dokpri

Memang mirip dengan bandara, dan ini terminal bus. Ruang tunggu juga bersih dan sangat luas. Ada kursi untuk penumpang.

Bus yang akan saya tumpangi, berada di gate 5. Ketika ke gate 5, terlihat bus berjejer rapi. Mirip dengan bandara juga. Saya kembali terkagum-kagum.Karena bus sudah tersedia, saya bisa menunggu di dalam bus. Tidak harus di ruang tunggu.

dokpri
dokpri

Saya menunggu kurang lebih 1 jam, akhirnya bus berangkat ke Cirebon. 

Saya masih terkesan dengan Terminal Pulogebang. Terminal bus di sini, serasa Mall dan Bandara. Memang belum sesempurna bandaraa atau mall, tapi setidaknya sudah jauh lebih baik. Lebih bersih dan lebih tertata.

Tulisan ini juga bisa dibaca di bacirita.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun