Memindahkan Ibukota, dari Jakarta, sudah digaungkan semenjak Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno. Ketika itu, Proklamator RI ini mengatakan ingin memindahkan ke Kalimantan tengah yaitu Palangkaraya.
Namun, pemindahan tersebut belumlah terwujud, hingga akhirnya Presiden Jokowi memutuskan hendak memindahkan ibukota ke luar pulau Jawa. Presiden Jokowi bahkan berkunjung ke sejumlah lokasi di Pulau Sulawesi dan Kalimantan yang hendak dijadikan lokasi ibukota yang baru.
Pemindahan ibukota ini, menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro ini, untuk mengurangi ketimpangan yang terjadi di Indonesia.
Di acara FMB 9, Bambang mengatakan bahwa 57 persen penduduk Indonesia, terkosentrasi di Pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga, paling besar terjadi di Pulau Jawa. 58 persen pertumbuhan ekonomi ada di Pulau Jawa, dimana 20 persen diantaranya terjadi di Jakarta.
Jadi, pemindahan Ibukota ini, agar lebih "Indonesia Sentris" karena selama ini terkosentrasi di Pulau Jawa saja, dan ada pemerataan ekonomi dengan dibuatnya denyut ekonomi baru yang selama ini hanya di Pulau Jawa saja.
Bambang bercerita, dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, banyak negara yang memindahkan ibukotanya. "Selain Brasil, banyak negara memindahkan ibu kota. Malaysia yang pusat administrasinya ke Putrajaya. Korea Selatan dari Seoul ke Sejong. Kazakhstan dari Almaty ke Astana, juga Australia ke Canberra," papar Bambang.
Untuk pemindahan ibukota ini sendiri, Indonesia belajar dari Brazil. Bisa dikatakan, Brazil ini sukses memindahkan ibukota dari Salvador, ke Rio de Jenairo dan yang terakhir adalah Brasilia yang hingga sekarang ini menjadi ibukota Brasil.
Brasil dan Indonesia memiliki banyak kemiripan. Brasil dan Indonesia sama-sama anggota G20 merupakan Emerging Market dan juga multi etnis.Â
Ibukota yang baru nanti, menurut Bambang akan berada di Pulau Kalimantan. Bambang memang tidak merinci di mana lokasinya, namun Pulau Kalimantan dipilih karena memiliki lahan yang cukup, cenderung aman dari bencana dan berada di Indonesia Tengah sehingga akan lebih Indonesia Sentris.
Di ibukota baru nanti, juga akan hadir jaringan pipa gas sehingga penduduknya tidak perlu memakai tabung gas lagi. Begitu juga dengan sumber air. Nantinya akan menggunakan air dari pipa, sehingga di rumah-rumah tidak ada sumur.
Ibukota baru nanti juga akan mengusung konsep "Forest City". Ibukota baru akan lebih hijau karena akan menggunakan sumber energi yang terbarukan. Tentunya ini yang sangat menarik.