Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Jalan Desa Sepanjang 191.600 KM Dibangun dari Tahun 2015, Bukan Simsalabim

19 Februari 2019   19:39 Diperbarui: 19 Februari 2019   19:50 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : radar cirebon

Jalan Desa sepertinya menjadi "hot issue" setelah Presiden Jokowi memaparkan data Pembangunan Jalan Desa sepanjang 191 ribu kilometer di Debat Ke-2 Capres 2019 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum.

Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Capres nomor urut 01 memaparkan soal pembangunan jalan desa sepanjang 191.000 kilometer tersebut, Juru Bicara BPN atau tim pemenangan Capres 02, Prabowo Subianto, Dahnil A. Simanjuntak mencuitkan melalui akun twitter mengenai jalan desa tersebut sepanjang 4,8 kali keliling bumi atau 15 kali diameter bumi.

Tidak mungkin membangunnya dalam kurun waktu sebentar saja menurut Dahnil Dan bahkan Dahnil mengatakan apakah seperti sulap? Dibangunnya kapan? Begitu tanya Dahnil dalam cuitannya.

Panasaran? So pasti. Saya pasti butuh data. Dan karena saya sudah pernah menulis soal dana desa ini, saya sudah pasti mendapatkan data dari Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, atau Kemendes PDTT.

Sebelum kita masuk ke dalam data pembangunan jalan desa, saya ceritakan sedikit soal jenis-jenis atau kategori jalan. Nah karena ini adalah Jalan Desa, kita akan bahas sesuai kategori wilayah pemerintahan.

Untuk kategori ini ada Jalan Nasional, Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten atau Kota dan juga Jalan Desa. Apa itu jalan Nasional? Menurut Wikipedia, jalan Nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

Untuk Jalan provinsi, masih dari wikipedia, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

Selanjutnya Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

Dan Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota

Yang terakhir adalah Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. Nah Jalan Desa ini pembangunannya menggunakan Dana Desa. 

Kita lanjut ke Pembangunan Jalan Desa sepanjang 191.000 kilometer. Berdasarkan data dari Kemendes PDTT, pembangunan jalan tersebut tidak dilakukan dalam kurun waktu satu tahun saja, Tapi dalam kurun waktu 4 tahun alias empat tahun. Jumlah tepatnya adalah 191.600 kilometer.

Tahun 2015, Pembangunan Jalan Desa adalah sepanjang 30.797 Kilometer. Dana Desa yang disalurkan pada tahun 2015 tersebut adalah 20,76 trilyun. APakah semua dana tersebut dibangun untuk Jalan Desa? Tentu tidak. 

data kemendes pdtt
data kemendes pdtt
Jembatan juga dibangun dengan dana desa ini. Lebih dari 22 ribu meter panjang jembatan yang dibangun. Pasar desa yang dibangun juga mencapai 1.181 unit. Masih banyak hal lain yang dibangun dengan dana desa ini.

Tahun 2016, jumlah Dana Desa yang disalurkan meningkat. Jumlahnya adalah sebesar 46,98 triliun rupiah. Dari dana desa ini, Jalan desa yang dibangun adalah sepanjang 60.762 kilometer. 

kemendes pdtt
kemendes pdtt
Jembatan yang dibangun dengan dana desa tahun 2016 adalah sepanjang 308.505 meter dan pasar desa ada 1.819 unit. Embug yang dibangun adalah 747 unit.

Setahun kemudian atau tahun 2017, Jumlah Dana Desa yang disalurkan bertambah menjadi 60 triliun rupiah. Jalan Desa yang dibangun juga jumlahnya meningkat. Ada 61.793 Kilometer jalan desa yang dibangun, 469.945 meter jembatan dan 3.576 pasar.

Kemendes PDTT
Kemendes PDTT
Tahun lalu, atau tahun 2018, dana Desa yang disalurkan sebanyak 60 triliun. Jumlah jalan desa yang dibangun sepanjang 38.259 kilometer. Dibandingkan tahun sebelumnya memang jalan desa jumlahnya menurun.

kemendes pdtt
kemendes pdtt
Itu terjadi karena sudah ada jalan desa yang terbangun, dan pembangunan seperti embung jumlahnya lebih banyak. Irigasi juga meningkat.

Dari total selama empat tahun tersebut, yaitu 2015, 2016, 2017 dan 2018, jumlah jalan desa yang terbangun adalah sepanjang 191.600 kilometer. Jembatan menjapai 1.140.378 meter, pasar 3.983 unit, embung 4.175 unit dan pembangunan lainnya juga ada.

Berdasarkan data tersebut, bisa disimpulkan adalah, pembangunan jalan desa sepanjang 191.600 kilometer tersebut, dibangun semenjak tahun 2015, dan bukan dengan sim salabim.

Lain kali Dahnil, kalau mau ngetwit ya pakai data dong! Malu ah katanya dosen tidak mau memakai data.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun