Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nongkrong Keren di Pasar Tradisional Banyuwangi

14 Februari 2019   16:00 Diperbarui: 14 Februari 2019   16:19 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Tradisional memang identik dengan becek, kumuh dan mungkin saja kurang indah. Memang sudah ada upaya untuk mulai merenovasi atau mengubah "image" atau citra dari pasar.

Pemerintah mulai mempercantik pasar. Tengok saja, Pasar Jaya di Jakarta dan juga beberapa pasar tradisional di beberapa daerah. Sudah direnovasi. Namun, bangunannya msaih seperti bangunan pada umumnya.

Tapi di Banyuwangi ini, berbeda. Setelah tiga hari berpetualang di Surabaya, Pasuruan, Situbondo dan Bondowoso, saya dan rombongan Safari Kebangsaan VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya tiba di Kabupaten Banyuwangi.

Kabupaten Banyuwangi ini merupakan tujuan terakhir kami, sebelum kembaii ke Jakarta. Dan ketika di Banyuwangi ini, saya dan rombongan diajak untuk melihat Pasar Tradisional Banyuwangi yang direnovasi oleh Pemkab Banyuwangi di Era Bupati Abdullah Azwar Anas. Biar tidak mengetik panjang lebar, saya menulisnya Bupati Anas saja.

Kami berkunjung ke Pasar Tradisional ini setelah menengok Mal Pelayanan Publik Kabupaten Banyuwangi dan juga menyantap Soto. Pasar Tradisional Banyuwangi ini letaknya tidak berjauhan dengan Mal Pelayanan Publik Banyuwangi.

Masuk ke Pasar Tradisional Banyuwangi ini, pemandangan langsung lain. Memang banyak toko tua yang berjejer di pinggir jalan. Pasar Tradisional Banyuwangi ini, agak ke dalam. Dan ketika masuk, kita langsung menemukan pasarnya dan sudah bertuliskan Pasar Tradisional Banyuwangi.

bagian depan pasar tradisional Banyuwangi (dokumentasi pribadi)
bagian depan pasar tradisional Banyuwangi (dokumentasi pribadi)
Nuansa tradisional sangat terasa karena pada bagian atap, ada ukiran kayu. Masuk ke dalam, berderet, kios-kios yang menjajakan beragam kuliner. Ada makanan dan minuman. Oh ternyata Pasar Tradisional ini dirancang untuk tempat nongkrong. Unik dan keren nih!

Ada lebih dari 30 kios yang berjejer. Kios-kios ini sangat unik karena bagian depannya ada kayu ukiran. Bahkan pintu kios ini terbuat dari kayu yang diukir. Inovatif memang Bupati Banyuwangi ini. Kalau biasanya pintu terbuat dari besi, rolling door atau pintu lipat, ini terbuat dari kayu.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bagian tempat duduk dan meja makan juga kursi atau bangku dan meja dengan nuansa kayu berwarna coklat. Kesan modern dan tradisional berpadu dengan indah. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sekertaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto dan kami sempat mencicipi kopi khas Banyuwangi. Kami juga disuguhi nasi bungkus yang khas Banyuwangi. (Saya akan tulis sendiri soal ini). "Presiden Jokowi memang mendorong untuk terus memperindah pasar tradisional," cerita Hasto.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Banyuwangi memang terus berinovasi. Pasar Tradisional ini salah satunya. Dan bukan dibuat atau dipercantik dengan bangunan baru yang modern. Kalau pembaca ingin jalan-jalan ke Banyuwangi, jangan lupa mampir ke pasar tradisional ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun