Pusat kuliner. Iya, hampir di setiap kota, dan bukan hanya di Indonesia, pasti ada pusat kuliner atau tempat mencari makanan dan minuman khas. Kalau di Jakarta, sebut saja Pecenongan yang sudah melegenda, walaupun di Jakarta ada juga tempat mencari makanan enak selain di pecenongan.
Kampung halaman saya pun, punya pusat kuliner untuk makanan bubur Manado. Namanya adalah Wakeke. Bagaimana kota lain? Kali ini akan saya bahas adalah Tangerang.
Awal Desember, kebetulan saya ada satu pekerjaan di Tangerang, dan ke Tangerang, saya menggunakan kereta communter line. Turunnya di stasiun Tangerang dan melanjutkan dengan transportasi online ke tempat pekerjaan saya.
Ketika saya menggunakan transportasi online ini, tidak jauh dari stasiun Tangerang, saya melihat sebuah gapura dan bertuliskan Pasar Lama Tangerang, Pusat Kuliner. Bisa berburu Kuliner di sini.
Setelah selesai bertugas, beberapa hari kemudian, saya mengajak teman-teman saya untuk wisata kuliner ke Tangerang. Mereka tertarik. Saya mengajak naik kereta Commuter Line saja. Biar mudah dan murah.Â
Pas Hari Minggu, kami berangkat dari Stasiun Kemayoran. Untuk ke Stasiun Tangerang, kami harus turun di Stasiun Duri dan berpindah kereta. Ongkos kereta ke Tangerang ini, hanya Rp 4.000. Murah meriah dan sudah bisa berwisata kuliner. Nggak perlu macet dan nggak perlu biaya bensin plus tol.
Sampai di Stasiun Tangerang, untuk ke Pasar Lama Tangerang ini, cukup berjalan kaki saja. Sekalian membakar kalori dong. Berjalan kaki, tidak sampai 15 menit dan sudah tiba di Gapura masuk pasar lama.
Masuk ke Pasar Lama, deretan gerobak kaki lima penjual makanan sudah berderet. Nggak cuma pedagang kaki lima yang menjual makanan. Ada beberapa restoran juga. Teman saya berhenti membeli otak-otak kepada seorang ibu dan dia bertanya, makan apa yang enak.
Sate Babi Tangerang rupanya pusatnya di sini. Dan ada kurang lebih tiga penjual. Sate babi ini, sudah matang dan sudah dibungkus. Tinggal bayar dan makan sembari berjalan. Mantap bukan? Selain sate babi, ada juga roti berisi daging babi di Pasar Lama Tangerang ini. Jarang sekali ditemukan.
Eh iya, saya lupa di gang ke Vihara ini, saya menemukan buah Gandaria. Buah Gandaria ini dipakai untuk bumbu masak dan menambah enaknya sambal. Saya beberapa kali ke Pasar di Jakarta, jarang menemukan buah Gandaria ini. Ada juga jajanan khas Betawi yang sudah mulai langka di Jakarta, tapi bisa ditemukan di Pasar Lama Tangerang ini. Namanya Gulali. Ada juga kecap manis merek Benteng. Ini produk khas Tangerang.
Selesai menyantap Laksa Benteng ini, saatnya kembali ke Jakarta dengan kereta Commuter Line. Buat kamu yang ingin berwisata Kuliner ke Tangerang, bisa mampir ke Pasar Lama. Jangan kulineran di Mall ya.Â
Di Pasar Lama bertebaran makanan. Tapi, kamu bisa memilih Sotomie Kang Maman dan Laksa Tangerang bagi yang ingin makanan halal. Kalau ingin masakan ada babi, silakan cicip-cicip sate Babi dan masakan babi lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H