Bedanya bus ini adalah, terbagi dalam dua seksi. Atau dua bagian lah gitu. Bagian ber-AC seperti bus biasa, dan bagian yang "sedikit terbuka". Terbuka memang, tapi beratap.
City tour menggunakan bus ini, kami kemudian diajak ke beberapa spot. Mulai dari taman Gajah Tunggal, Kampung Bekelir, Cisadane Fly Deck, Cisadane Walk hingga ke Kantor Pemkot Tangerang.
Yang menarik dengan tur bus ini adalah, kita diajak menyusuri Sungai Cisadane. Benar-benar melewati jalan sepanjang pinggir Cisadane, walaupun "nggak pinggir-pinggir amat:.
Di dalam bus ini, kami dipandu oleh duta wisata Tangerang. Mereka adalah Kang dan Nong. Kalau di Jakarta, Abang dan None. Sepanjang perjalanan, kami diberikan penjelasan.
Seorang gadis yang menjadi pemandu kami mengatakan, untuk hari biasa, bus ini beroperasi di petang hari. Dan hanya sekali. Sementara untuk akhir pekan, beroperasi tiga kali sehari. Sudah kayak minum obat saja. Tiga kali sehari.
Dari mana naiknya? Menurut gadis tersebut, naiknya dari Pusat Informasi Wisata Tangerang. Sayangnya kami tidak sempat mampir ke lokasi tersebut.
Berkeliling dengan bus ini ada keasyikannya tersendiri. Kita benar-benar bisa sight seeing karena bagian bus terbuka. Bus City Tour ini juga tersedia dalam dua warna. Merah dan Biru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H