Setelah dirilis 8 November lalu, dan beberapa kali melihat trailer film A Man Called Ahok di media sosial, akhirnya saya bisa menonton film ini.
Saya menonton film ini, bersama dengan teman-teman saya, yang saya sudah tahu mendukung Jokowi dan Ahok semenjak tahun 2012. Teman saya ini mengajak keluarganya dan saya untuk menonton.
Film A Man Called Ahok ini, seperti banyak pengakuan sejumlah netizen, sudah membuat mewek, alias menangis (atau mata berkaca-kaca?)
Mengapa membuat berkaca-kaca? Opening film ini, langsung dibuka dengan suara Basuki T. Purnama atau Ahok lewat intercom dari Rutan Mako Brimob yang meminta agar pendukungnya tidak menunggu atau berdemo di depan Mako Brimob Kelapa Dua.
Bagi penggemar berat Ahok, tentunya ini membawa kembali ke peristiwa tahun lalu ketika Ahok divonis bersalah dan masuk ke tahanan. Peristiwa ini tentunya membuat sedih.
Film kemudian diisi dengan suara Daniel Mananta yang memerankan Ahok. Suara Daniel disini, dibuat semirip-miripnya dengan Ahok. Tidak salah memang, karena dia memang memerankan Ahok.
Film ini kemudian mengalir, menceritakan kedermawanan Ayahanda dari Ahok yaitu Tjoeng Kim Nam atau Indra T. Purnama.
Sosok ini memang sangat ditonjolkan sekali dalam film ini. Bahkan 80 persen film ini tentang Kim Nam. Kim Nam memang di film ini membuat seorang Ahok yang masih remaja, berani membantu keluarga miskin yang anaknya hendak melahirkan dan membutuhkan Dana.
Di film ini juga digambarkan, bagaimana Papa dari Ahok kesal dengan birokrat di Belitung yang kerap mengganggu usaha tambangnya.
Sebagai film Keluarga, says setuju film ini sangat bagus. Banyak nilai-nilai yang diajarkan oleh Kim Nam melalui film ini. Terutama mengenai berburu harimau dan juga mengenai kata-kata "Jangan Berhenti Mencintai Negeri Ini Hok".
Tapi, bagi saya film ini kelihatan sekali ada celahnya dan ya sangat kelihatan. Misalnya, sosok Papa Ahok yang berganti dari Denny Sumargo ke Chew Kin Wah, sementara sosok yang menjadi tempat meminjam uang si Asun yang diperankan oleh Ferry Salim kok tidak berubah orangnya dari Muda.