Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ayam Goreng Madun yang Berbeda

12 November 2018   10:38 Diperbarui: 12 November 2018   11:04 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah makan ayam goreng? Pastilah di antara kita sudah pernah menyantap yang namanya ayam goreng, baik yang dimasak di rumah ataupun dibeli mulai dari kaki lima dan restoran mahal.

Di Ibukota Jakarta dan di daerah-daerah pun bertebaran yang menjual ayam goreng. Bentuk dan rasanya pun beragam. Tapi, ayam goreng yang saya santap ini cenderung berbeda.

Ayam Goreng ini bernama ayam goreng Madun. Teman saya yang mengajak saya makan di tempat ini dan bukan baru sekarang ini saja, tapi sudah dari beberapa waktu lalu.

Seusai kulineran dari Bogor, saya dan teman yang menumpang commuter line, turun di stasiun Mangga Besar. Teman saya memang ingin turun di stasiun Mangga Besar karena di dekat stasiun ini ada ayam goreng Madun ini.

"Kita makan (ayam goreng) Madun yuk Tom"

Begitu ajakan teman saya. Saya mengiyakan karena sudah lama tidak makan di sini. Dan kebetulan lokasinya juga tidak jauh dari Stasiun Mangga Besar. Keluar dari stasiun, hanya berjalan kaki kurang lebih 50an meter saja.

Apa yang membedakan Ayam Goreng Madun ini? Yang pertama adalah nasi yang disajikan. Berbeda dengan sajian nasi pada umumnya. Di Ayam Goreng Madun ini, nasi yang disajikan lengkap dengan semur kentang, timun, labu siam dan juga ada bihun goreng.

dokpri
dokpri
Selain itu juga kita disediakan sambal kacang, seperti makan nasi uduk di sejumlah tempat. Nah beda lagi kan? Kita juga secara khusus disuguhi acar bawang.

dokpri
dokpri
Ayam goreng Madun ini juga beda. Tidak goreg kering seperti ayam goreng umumnya. Tapi ayam goreng ini cenderung "basah" tapi matangnya pas banget. Ini benar-benar membedakan. Kalau sekilas terlihat seperti ayam yang baru diungkep atau diberikan bumbu.

dokpri
dokpri
Soal rasa, nasi yang lengkap dengan lauknya ini enak bagi lidah saya. Ayam gorengnya juga terasa bumbunya dan juga sangat empuk. Dimakan dengan sambal kacang, lebih mantap lagi rasanya.

Soal harga, tidak terlalu mahal. Masih 20an ribu kok. Jadi ya bukan ayam goreng yang mahal-mahal banget lah. Dan ya sekali lagi, memang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun