Disney kembali menghadirkan film live action di layar lebar. Giliran Winnie The Pooh dan teman-temannya yang diangkat ke layar lebar setelah Cinderella dan Beauty and The Beast. Meski tentang Winnie the Pooh, film ini lebih mengangkat tokoh Christopher Robin, yang merupakan sahabat manusia dari Winnie the Pooh dan sahabat-sahabatnya.
Saya pun menonton film ini dengan penuh pertimbangan. Entah kenapa. Saya malah mendahulukan untuk menonton film seperti Searching, Big Brother dan Wiro Sableng 212. Namun akhirnya saya menonton film ini.
Disney, seperti biasa, tidak mau membuat kita menonton film dengan banyak berpikir soal plot ceritanya. Awal film ini, langsung kita diberikan gambaran persahabatan antara Christopher Robin dengan Winnie The Pooh, Pigglet, Tigger, Eeyore dan Rabbit.Â
Robin kecil, akhirnya berpisah dengan sahabat-sahabatnya ini, karena orang tua Robin mengirimkannya untuk bersekolah dan harus masuk asrama. Sebelum berpisah, Pooh bertanya kepada Robin apakah Robin akan melupakan teman-temannya tersebut. Robin pun menyatakan tidak akan melupakan sahabatnya tersebut.
Namun, seiring perjalanan waktu, Robin yang tumbuh dewasa dan berkeluarga, plus sibuk kerja, mulai melupakan sahabatnya tersebut. Sebuah tas khusus yang menyimpan gambar dia dan teman-temannya tersebut bahkan tersimpan rapi.
Pertemuan kembali Robin (Robin dewasa diperankan Ewan McGregor) dan Pooh terjadi tidak sengaja. Pooh yang bangun pagi, tidak menemukan teman-temannya seperti Eeyore, Piglet dan Tigger. Pooh sampai ke pohon yang dianggap rumah Robin. Padahal pohon ini ternyata akses dari rumah Robin ke Hutan rumah Pooh. Pooh yang masuk ke rumah Robin, tetiba masuk ke sebuah taman yang berada tidak jauh dari rumah Robin di London.
Di sinilah petualangan sebenarnya dimulai, meskipun sudah hampir memasuki separuh dari film. Pooh menceritakan kepada Robin kenapa dia mencari Robin, karena dia kehilangan teman-temannya. Akhirnya, Robin mengantarkan Pooh kembali ke hutan dan mencari yang lain.
Dalam pencarian ini, akhirnya mereka bereuni. Mereka bersatu kembali, tapi Robin masih ingat dengan pekerjaan yang harus diselesaikannya padahal di akhir pekan dan tidak ikut keluarganya Liburan.
Saya tidak akan mengulas banyak soal film ini. Tapi, saya memetik banyak hal dari persahabatan antara Pooh dan kawan-kawannya dengan Christopher Robin. Robin kecil sering menolong mereka. Bersama sahabat-sahabatnya ini Robin memiliki petualangan seru. Dan yang penting adalah Robin bisa tertawa dengan teman-temannya di sini. Robin yang tertawa ini hilang karena tekanan dalam pekerjaan, dan sempat dikeluhkan istrinya.
Yap, kita bersama sahabat memang terkadang saling melupakan. Saya kerap mengalami hal tersebut, padahal saya dan sahabat sering tolong menolong dan memiliki petualangan seru. Namun karena kesibukan pekerjaan sering terlupakan. Tertawa bersama sahabat adalah sebuah hal yang sangat seru bukan?
Hal penting ke-2 dari film ini adalah soal keluarga. Meskipun saya berkeluarga, saya sering melihat banyak yang terjadi adalah keluarga sering dilupakan karena urusan pekerjaan. Ketika kita mau liburan dengan keluarga dan ada pekerjaan yang mendadak, kita tidak ikut. Di film ini juga terlihat Robin yang memilih membereskan pekerjaannya karena diminta oleh pimpinan di kantornya, di akhir pekan. Robin berusaha menyelesaikan pekerjaannya sementara si Bos malah pergi bermain golf.
Di bagian akhir ini lah, Robin akhirnya menyadari pentingnya keluarga. Karena keluarganya dia akhirnya memiliki solusi untuk kantornya yang terancam bangkrut. Pada akhirnya, Robin memilih keluarganya dibandingkan pekerjaaannya.
Bagi yang belum menonton film ini, sebaiknya ditonton. Banyak hal yang dipelajari dari film ini. Saya pun setengah menyesal, kenapa terlambat menonton. Oh iya, meskipun ada Pooh dan kawan-kawannya di film ini, belum tentu cocok juga untuk ditonton anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H