Setahun yang lalu, untuk pertama kalinya saya berobat ke Rumah Sakit Umum Kecamatan (RSUK) Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saya ke Instalasi Gawat Darurat karena masalah lambung yang membuat saya sesak napas.
Di tahun yang sama juga, saya memeriksakan mata saya dan akhirnya saya mengetahui mata saya harus dioperasi karena mengalami katarak. Saya memeriksakan mata saya ke dokter spesialis yang ada di RSUK Tanjung Priok yang akhirnya berubah nama menjadi RSUD Tanjung Priok.
Seiring berjalannya waktu, RSUD Tanjung Priok ini menjadi tempat favorit saya untuk memeriksakan kesehatan karena selain dekat dengan tempat saya tinggal, juga tarif yang jauh lebih murah dibandingkan dengan Rumah Sakit Swasta.
Sewaktu tahun lalu juga, ketika saya menginisasi dan mewujudkan pojok baca di RSUD Tanjung Priok, saya melihat di lantai 3 tempat pojok baca ini berada, mulai dibangun ruang operasi. Wah mulai ada kemajuan nih. Soalnya, bolak balik saya berobat, dan saya diundang untuk site visit, belum ada ruang operasi. Baru ada instalasi rawat inap dan fasilitas poliklinik, ruang melahirkan dan laboratorium.
Selang beberapa waktu, RSUD Tanjung Priok, sudah menggelar operasi katarak. Saya lupa persisnya itu kapan. Meskipun ruang operasi belum sepenuhnya selesai, di lantai 1 atau lantai dasar, dibuat ruang fasilitas operasi mata sementara. Sudah tentu sesuai standard yang ada.
Jumat 24 Agustus, Ruang Operasi akhirnya diresmikan oleh Walikota Jakarta Utara dan Dirut RSUD, dr Tony Wibowo. RSUD Tanjung Priok semakin bertambah fasilitasnya. Bukan hanya ada poliklinik dan laboratorium. Ruang operasi di RSUD Tanjung Priok ada 2.
Tindakan operasi yang bisa dilakukan adalah operasi mata seperti katarak, operasi tumor jinak, dan usus buntu. Ke depan nantinya bisa operasi cesar dan operasi lainnya sesuai fasilitas yang ada. Dokter spesialis juga sudah siap. Mulai dari Spesialis Mata, Penyakit Dalam, Anestesi, Kebidanan dan Kandungan, hingga Dokter Spesialis Anak.
Saya tidak bisa masuk ke ruang operasi ketika diresmikan, karena harus memakai pakaian yang steril. Teman-teman dari RSUD Tanjung Priok pun bersedia memberikan fotonya.Â
"Kami yang jelas, sudah pasti menerima pasien BPJS. Dari 178 pasien yang operasi katarak di RSUD Tanjung Priok ini merupakan pasien BPJS. Kami berikan pelayanan terbaik," jelas Dirut RSUD, Tony Wibowo.
Semoga satu saat, RSUD Tanjung Priok bisa naik dari Tipe D menjadi Tipe C.