Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sulitnya "Move On" dari Acara Pembukaan Asian Games 2018

20 Agustus 2018   21:57 Diperbarui: 20 Agustus 2018   22:14 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Boleh jujur , sebenarnya saya ini nggak menyangka kalau saya mendapatkan kesempatan untuk menonton Acara Pembukaan Asian Games 2018. Gimana nggak menyangka, kalau melihat harga tiket Acara Pembukaan paling murah itu Rp 750.000. Ukuran saya itu sudah cukup mahal.

Tapi dasar rejeki, karena saya punya teman, akhirnya saya mendapat kesempatan untuk menonton. Tak perlu repot membeli tiket. Apalagi dengan sempatnya kacau pembelian tiket, mendapatkan tiket menonton ini sebuah berkah besar dan sangat langka.

Setelah senewen karena belum mendapat kepastian soal tiket ini, hari Sabtu 18 Agustus, akhirnya tiket berada dalam genggaman. Dan kerennya lagi, saya bisa mengajak ponakan dan teman saya untuk menonton. Asik!

Sekitar jam 16.00 saya dan ponakan saya, langsung masuk ke area GBK. Kami masuk dari Gate 5 di Jalan Asia Afrika. Jalan ini sepanjang hari sabtu sudah ditutup dari kendaraan. Saya berjalan kaki dari FX Sudirman. Titik pertemuan saya dan teman-teman saya di tempat ini.

Tidak terlalu jauh berjalan kaki ke gate 5 GBK. Masuk ke Gate 5, antrian sudah cukup panjang. Tidak butuh lama. Lima menit kami sudah melewati Gate 5. Pemeriksaan awal adalah tiket yang discan barcodenya dan menyobek bagian bawah tiket. Berjalan ke area GBK, saya melewati Bhin-bhin Area. Ada panggung dan bazaar.

Karena zona tiket saya ada di zona 2, saya berjalan kaki lumayan jauh. Itung-itung bakar Kalori dah. Masuk ke Zona 2, antrian kembali cukup panjang, fiuh banget dah. Sebelum antri, saya dan ponakan saya, kudu wefie dengan tiket yang dipegang. Soalnya no picture hoax katanya.

Dokpri
Dokpri
Masuk zona 2 sudah antri. Sampai ke gatenya kami juga harus mengantri. Karena saya berada di pintu 6, saya masuk ke gate yang khusus pintu 4-7. Antrian masih terjadi. Fiuh!

Dokpri
Dokpri
Karena penonton yang tertib antri, tidak ada desak-desakan. Aman dah. Ngantri juga tidak lama. Mungkin cuma sekitar 5 menit dan sudah masuk ke GBK. Saya mengarah ke pintu 6. Dan masuk GBK saya sudah terpana dengan panggung yang disiapkan.

Berbentuk perbukitan dan gunung. Jangan lupa selfie deh. Kenang-kenangan soalnya,

Dokpri
Dokpri
Tidak lama duduk, acara preshow sudah dimulai. Ada artis Yura Yunita yang tampil. Sebelumnya ada Ronald dan Tike, duo penyiar radio yang memandu acara. 

Usai Yura Yunita tampil, Ronald dan Tike mengajak penonton berlatih lagu Garuda Didadaku dan menghitung mundur mulai acara serta berlatih menggunakan lampu flash pada ponsel untuk acara.

Mendekati mulainya acara, masih ada Citra Scholastika yang tampil dan sempat membawakan lagu dari Sheila on 7. Tak lama kemudian acara dimulai. Gemuruh suara penonton di stadion makin terdengar. 

Acara dibuka dengan video pendek aksi Presiden Jokowi. Tak usahlah saya membahas soal ini. Yang jelas membuat saya merinding. Apalagi ketika Presiden Jokowi masuk ke GBK. 

"Jokowi .... Jokowi.... Jokowi..."

Saya ikut berteriak dengan Penonton yang lain. Aksi Presiden di video ini membuat penonton sangat terpukau. Saya dan teman-teman di satu area terus meneriakkan nama Jokowi.

Penampilan awal tarian kolosal, terus membuat penonton berdecak kagum dan dilanjutkan dengan parade para atlit. Ketika Atlit Indonesia tampil, Stadion GBK kembali bergemuruh. 

Yel-yel INDONESIA.... INDONESIA... yang disambung dengan tepuk tangan penonton terus berlangsung.

Via Vallen dengan lagu meraih bintang langsung membuat penonton ikutan bernyanyi. Apalagi ketika Yo Yo Ayo ... Yo Yo Ayooo semua penonton ikutan bernyanyi.

Penampian Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika atau parade Keberagaman membuat penonton terpukau. Aksi teatrikal kolosal memang sangat keren. Bahkan ketika lagu daerah seperti Ampar Ampar Pisang, Sayang Sipatokaan, Apuse, Manuk Dadali dinyanyikan, penonton ikut berdendang bersama.

Prosesi menyanyikan lagu Indonesia Raya juga diikuti oleh penonton satu stadion. Bernyanyi bersama dengan ribuan penonton membuat merinding. Penyalaan obor dengan aksi bermain api juga tidak kalah keren. Benar-benar keren.

Penampilan pamungkas dan penonton yang menyalakan lampu flash dari HP membuat GBK sangat keren. Spektakuler! Pertunjukkan kembang api sangat indah membuat rasanya perayaan tahun baru yang saya lewati seumur hidup saya, kalah jauh. Belum lagi permainan cahaya lampu yang sangat keren.

Dokpri
Dokpri
 
Dokpri
Dokpri
Pertunjukkan atau pembukaan Asian Games 2018 ini benar-benar membuat saya sulit Move On. Kesempatan super langka yang mungkin tidak akan pernah terjadi lagi dalam hidup saya. Indonesia saja harus menunggu 56 tahun untuk kembali bisa menyelenggarakan Asian Games. 

Kesempatan ini adalah best moment dalam hidup saya. Iya super best moment. Kejadian ini tidak akan terulang lagi sampai akhir hayat saya. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun