Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

4 Aturan Suku Anak Dalam mengenai Relasi Pernikahan

24 Juni 2018   17:15 Diperbarui: 24 Juni 2018   19:40 3387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suku Anak Dalam terluhat di kawasan Desa Sialang, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Marangin, Jambi, Minggu (19/2/2017). Foto KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Seperti yang saya ceritakan di cerita saya sebelumnya, saya berpergian ke Sumatera. Selama 8 hari saya menjelajah dari Lampung hingga Sumatera Utara.

Di tulisan saya sebelumnya juga, saya menceritakan perjalanan yang cukup membuat saya tegang dan deg-degan untuk bertemu dengan Suku Anak Dalam. Bertemu dengan Suku Anak Dalam ini memang sudah bagian dari perjalanan saya ke Sumatera.

Setelah menempuh perjalanan, saya sampai di rumah Jenang Jalaludin. Beliau adalah Kepala Suku Anak Dalam. Setelah berkenalan saya berbincang. Awalnya saya berpikir Jenang merupakan nama. Tapi anggapan saya salah ternyata.

Jenang Jalaludin
Jenang Jalaludin
Jenang ini merupakan nama dari jabatan Kepala Suku Anak Dalam. Kalau bisa dibilang, Jenang ini merupakan Camat atau bisa Bupati malahan.

Jabatan Jenang ini sendiri tidak diberikan begitu saja. Tapi melalui pemilihan. Sudah demokratis ternyata. Jenang Jalaludin sendiri, memimpin sekitar 315 Kepala Keluarga Suku Anak Dalam. Secara statistik, jumlahnya 1260. Perhitungannya bisa seperti itu karena 1 KK terdiri dari 4 orang. Jumlahnya sendiri, bisa lebih dari angka tersebut.

Jenang Jalaludin kemudian melanjutkan ceritanya bahwa dia membawahi Temenggung. Di bawah Temenggung masih ada Depati, Mangku, Anak Dalam, dan Menti.

Wah ternyata ada struktur pemerintahannya. Keren sekali. Nah Temenggung inilah yang memilih Jenang. Sebenarnya sampai ke Menti ikut memilih, tapi untuk memudahkan, cukup Temenggung saja yang memilih.

Jenang melanjutkan penjelasannya bahwa untuk urusan hukum ada Tengganai. Semacam jaksa atau hakim. Untuk yang menjaga keamanan, namanya Debalang Batin.

Wow! 

Cerita makin seru. Jenang menuturkan, apabila ada warga Suku Anak Dalam yang melanggar hukum, Tengganai bersama dengan Temenggung akan menyidang dan menjatuhkan hukuman. Hukuman ini sendiri berupa denda. Woh!

Untuk urusan hukum sendiri, Jenang bercerita ada undang-undang 4 yang Dipucuk atau 4 Aturan Utama.

Menarik nih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun