Akhirnya, sebuah film yang saya bolak balik lihat teaser maupun trailernya di berbagai media, tayang di bioskop Indonesia. Film yang memang saya tunggu tersebut adalah Red Sparrow.
Film ini berkisah tentang Dominika Egorova, yang diperankan oleh Jennifer Lawrence, seorang penari balet di Rusia, yang kemudian dilatih menjadi anggota dari Agen Rahasia Rusia, Sparrow. Sparrow ini merupakan anggota agen rahasia yang dilatih khusus untuk menggunakan kecantikan dan tubuh mereka untuk memperdaya musuh.
Awalnya, saya berpikir film ini akan lebih banyak aksi bang-bang, atau tembak menembak, atau aksi kejar mengejar layaknya film agen rahasia seperti Bourne ataupun seperti James Bond. Selain penuh aksi, akan penuh pameran teknologi terbaru.
Tapi, anggapan saya ternyata benar-benar salah. Film ini, cenderung berjalan lebih lambat dan menggambarkan agen-agen atau tokoh Rusia yang dingin. Film ini membuat kita harus mengikuti alurnya. Jangan sampai terlewatkan adegan demi adegan.
Film ini juga dalam pandangan saya, dimulai dengan dua plot. Plot yang pertama mengenai Dominika, dan plot kedua mengenai Agen Rahasia Amerika, CIA, Nate Nash yang diperankan oleh Joel Edgerton. Plot ini nantinya kemudian akan menjadi satu di tengah-tengah film.
Tidak hanya berawal dari dua plot juga, tapi alur cerita dari film ini sungguh tidak tertebak. Sedikit spoiler, perekrutan Dominika untuk bergabung dalam "Sparrow School" ini juga tidak bisa kita tebak. Sungguh akan tidak tertebak.
Begitu juga dengan misi Dominika di film ini. Awalnya misi A, ternyata yang dijalankan adalah Misi A dan ada juga misi B. Dan yang paling gilanya lagi adalah, ending dari film ini yang benar-benar saya tidak bisa tebak. Sebuah surprise di akhir film.
Jennifer Lawrence di film ini benar-benar tampil dingin sedingin orang rusia. Begitu juga dengan paman Dominika yang merekrutnya. Paman Dominika diperankan dengan cemerlang oleh Matthias Schoenaerts. Dia memerankan Vanya Egorov.
Semua adegan di film ini juga dibuat sangat dingin, sedingin agen rahasia Rusia. Tapi, jangan salah, meskipun sangat dingin film ini penuh adegan kekerasan. Adegan kekerasan di film ini, mulai dari adegan kekerasan seksual, cara menyiksa dan membunuh bisa membuat orang muntah kalau tidak tahan.
Overall, film ini puas untuk ditonton karena benar-benar menggambarkan perekrutan Agen Sparrow, pelatihannya hingga penugasannya. Permainan double agent atau agen ganda di film ini juga diperlihatkan dengan cukup baik.
Secara bintang saya bisa memberikan film ini 7 dari 10 bintang.
tulisan ini juga bisa dibaca di movie blog saya muvigeek.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H