Seharusnya tulisan tentang makanan unik yang saya temui tidak jauh dari alun-alun kota Malang, beberapa pekan lalu, sudah saya posting duluan. Tapi baru hari ini saya tulis.
Makanan unik ini, saya temui di hari pertama saya jalan-jalan ke Malang bersama dengan Indihome Jakarta Utara, pertengahan Januari 2018 lalu.
Di hari pertama di Malang, pada malam hari, saya dan bang Benny dari North CBR Club, kami niat mencari kuliner khas Malang. Keluar dari hotel kami berjalan kaki.
Bermodalkan google maps, kami berjalan kaki dari hotel Whizz Prime ke alun-alun. Sampai ke alun-alun, kami tidak menemukan makanan khas.
Ketika kami kembali dari alun-alun, pandangan kami tertuju ke sebuah gerobak di kantor Telkom Malang yang tidak jauh dari alun-alun.
Tahu Campur Lamongan Telkom
Yang saya bayangkan, Tahu Campur ini hanya tahu dan aksesoris, sayur-sayuran semisal kol dan kecambah.
Ketika makanan tahu campur ini sudah tersedia, saya sedikit kaget karena kok ada dagingnya. Wah beneran berbeda.
Tahu campur ini juga pakai ubi, kecambah, tetelan, daun selada dan juga ada bihun. Sekali lagi, benar benar berbeda.
Karena tahu campur ini berkuah, saya harus mencicipi kuahnya. Langsung saya seruput dengan sendok. Sebuah sensasi rasa berbeda.
Rasa manis dan asin menyatu. Karena ada kuah rebusan daging, sensasi cita rasanya makin berbeda. Kuah dari Tahu campur ini memang adalah kuncinya.
Sulit saya menjelaskan rasanya karena sangat khas. Yang penting bisa membuat "lidah bergoyang" karena enak untuk disantap sambil menyeruput kuahnya.
Ternyata yang membuatnya berbeda adalah ada tambahan "petis".
Satu piring tahu campur lamongan ini tidak mahal. Hanya Rp 13.000.
Kalau ke Malang lagi, kayaknya bakal mampir lagi. Dan pembaca bacirita, bisa juga mampir untuk mencobanya.
Tulisan ini bisa dibaca juga di blog saya demenjajan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H