Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pengalaman Melihat Seleksi Atlet Bola Voli untuk POPPROV DKI

20 Maret 2017   03:37 Diperbarui: 20 Maret 2017   04:01 2216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Seleksi mempersiapkan diri (dokumentasi pribadi)

Menonton langsung atau lewat siaran televisi aksi atlet-atlet yang bertarung memperebutkan medali di berbagai event baik lokal, nasional maupun internasional, bukanlah hal baru bagi saya dan semua orang.

Kita tentunya akan berdecak kagum ketika melihat mereka bertanding, atau mungkin berteriak gemas dan senang kala menang ataupun kalah. Terutama ketika atlet ini membela negara kita.

Tapi pernah kah kita mengetahui bagaimana proses mereka sampai membela cabang olahraga tertentu?

Ada satu pengalaman unik bagi saya, hari Minggu 19 Maret 2017 ini. Mengapa saya bilang unik? Karena ini untuk pertama kalinya saya melihat seleksi atlet bola yang dilakukan oleh voli Pengurus cabang (Pengcab) Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jakarta Utara.

Pesertanya adalah para pelajar SD, SMP dan SMA dan setingkatnya. Untuk apa mereka diseleksi, menurut Ketua PBVSI Jakarta Utara, Wawan Setiawan, yang selanjutnya saya sebut kang wawan saja, adalah untuk menjadi tim Voli Jakarta Utara di Pekan Olah Raga Pelajar Provinsi (POPPROV) DKI Jakarta Tahun 2017 ini.

Kang Wawan sudah sedari pekan lalu memberitahukan kepada saya soal event ini. Saya dan kang Wawan sudah kenal setahun belakangan. Dan saya juga suka bantu-bantu mengelola website PBVSI Jakarta Utara.

Hari Minggu itu, banyak sekali, kalau saya hitung ada ratusan pelajar yang ikut seleksi. Untuk SD digelar jam 08.00 - 10.00, SMP 10.00 -12.00 dan SMA 12.00 - 17.00. Saya datang sekitar jam 10.00.

Kang Wawan yang didampingi tim seleksi dan para pelatih seperti pak Abri dan pak Wito bercerita kepada saya, peserta yang diseleksi, dilihat dari berbagai kriteria. Kekuatan fisik, skill, teamwork hingga attitude atau sikap.

peserta sedang mengikuti seleksi (dokumentasi pribadi)
peserta sedang mengikuti seleksi (dokumentasi pribadi)
Untuk skill, para peserta dilihat skill servis, smash, tossing, passing dan skill skiil lainnya (saya tidak terlalu paham istilah bola Voli, cuma seru saja kalau menonton aksi para pemain). Mereka juga dilihat kerjasama timnya.

Benar-benar pengalaman baru bagi saya. Saya melihat tim seleksi dan pelatih mencatat penilaian para peserta. Untuk jumlah yang mencapai hingga 600 orang, tentunya tidak mudah. Dan ini butuh ketelitian.

Kang Wawan juga memberikan motivasi kepada para peserta.

"Ini bukan latihan. Ini seleksi. Jadi keluarkan kemampuan terbaik kalian"

ketua PBVSI Jakarta Utara memberikan motivasi kepada peserta seleksi
ketua PBVSI Jakarta Utara memberikan motivasi kepada peserta seleksi
Para peserta pun dengan semangat mengikuti seleksi. Ignasius Adi dan Olivia yang saya wawancarai mengatakan mereka bersemangat ikut seleksi karena ingin mengembangkan bakat dan juga ingin mewakili Jakarta Utara di POPPROV  DKI Jakarta.

Kang Wawan menjelaskan kepada saya, nanti untuk SD dipilih delapan atlet Putra dan Putri, SMP dan SMA masing-masing 12 Atlet Putra dan Putri. Yang terpilih nantinya akan mengikuti pembinaan. Ya semacam Pelatda atau pemusatan latihan daerah gitu dah.

Ternyata, untuk mewakili suatu daerah, atau nanti tingkat nasional, tidak mudah untuk para atlet ini. Mereka harus mengikuti seleksi, apalagi dengan seleksi terbuka dan transparan seperti ini, mereka harus bersaing.

Kita memang asyik dan seru melihat para atlet ketika bertanding. Tapi untuk seperti yang kita saksikan, proses perjalanan mereka tidak mudah dan panjang. Dan apa yang saya lihat hari ini, merupakan pengalaman baru dan unik bagi saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun