Saya pun berbincang dengan ibu yang setelah saya tanya namanya adalah Ari Asih Pratiwi. Saya ingin bertanya apa materi yang diberikan kepada ibu-ibu ini.
"Mereka diajari merajut dasar dengan membuat dompet atau tas kecil"
Wah, mantap juga ya. Ibu Ari menambahkan, kalau sudah diberikan pelatihan seperti ini, nantinya ibu-ibu ini bisa sembari iseng daripada bengong di rumah, bisa membuat rajutan. Satu saat mereka bisa membuat baju atau tas yang lebih besar.
Mas Fahrizal menambahkan, pelatihan ini dilakukan sehari saja. Setelah pelatihan, para ibu-ibu diberikan angket atau kuisioner. Nantinya dari kuisioner atau angket ini, bisa diketahui apakah perlu dilakukan pelatihan lanjutan.
Usai berbincang dengan Mas Fahrizal dan Ibu Ari Asih, saya kembali ke ruang serbaguna RPTRA. Mau melihat hasil rajutan dari ibu-ibu PKK ini. Kebetulan salah seorang ibu (yang saya tidak tanya namanya) sudah menyelesaikan rajutannya berbentuk dompet.