Hari Minggu, bagi hampir semua orang, merupakan akhir pekan.Akhir pekan biasanya dimanfaatkan untuk berjalan-jalan dengan keluarga atau aktifitas liburan lainnya.
Tapi, lain bagi saya. Hari Minggu pagi hingga siang, biasanya saya berkeliling wilayah. Entah meliput warga yang melakukan kerja bakti, atau blusukan keliling ke fasilitas publik seperti RPTRA dan lainnya.
Hari minggu 12 Maret, setelah saya ke Kelapa Gading, saya menuju ke Koja. Setelah berkeiling di Koja, saya dan dua orang teman, menuju ke Sekolah Menengah Atas Negeri 110.
Ada apa di sana? Sebenarnya kami hanya ingin bertemu dengan Lurah Tugu Selatan, pak Tulus SIlalahi. Ada kegiatan bersih-bersih di sekitar sekolah. Dan memang benar ada kegiatan bersih-bersih di sana.
Pak Lurah dan pasukan PPSU, saya temui di sampin SMPN 136 yang letaknya bersebelahan dengan SMAN 110. Pak Lurah kemudian mengajak kami ke SMAN 110.
Ketika masuk gerbang SMAN 110, saya melihat sebuah halaman yang luas dengan banyak pohon yang meski belum tumbuh tinggi, tapi jumlahnya banyak. Saya pun hanya melewatinya.
Saya berpikir, nanti setelah kembali saja baru mengambil foto. Setelah tiba di dalam kompleks sekolah, kami menuju ke ruang aula sekolah. Rupanya sudah berkumpul sejumlah pejabat kelurahan dan juga Kepala Sekolah atau Kepsek SMAN 110.
Ketika bertemu dengan Kepsek, saya akhirnya mengetahui bahwa yang banyak pohon di dekat gerbang sekolah tersebut adalah Hutan Sekolah. Wah!
Kepsek SMAN 110, Bu Romlah kemudian bercerita kepada saya. Hutan sekolah tersebut luasnya kurang lebih 880 meter persegi.Lumayan luas ternyata. Hutan sekolah ini sudah ada semenjak tahun 2015 lalu. Atau sudah kurang lebih dua tahun.
"Pohon apa saja yang ditanam bu?"
"Untuk awalnya, ada 40 pohon yang ditanam"
"Pohon apa saja bu?"
Bu Romlah menjelaskan, Pohon yang ditanam tersebut adalah pohon yang masuk kategori pohon spesies yang langka seperti Buah Buni, Kesemek, Matoa, Kecapi dan Gamblang.
"Pembuatan Hutan Sekolah ini dibangun dengan menggunakan CSR sebuah perusahaan otomotif"
"Wah keren juga bu ya, dibantu CSR"
Bu Romlah lanjut bercerita, Bulan November Tahun 2016 lalu, pohon di Hutan Sekolah SMAN 110 bertambah 30 pohon. Jenis pohon yang ditanam adalah Pohon Nyamplung dan Ledah.
"Yang menanam adalah Bapak Walikota Jakarta Utara dan sejumlah pejabat lainnya"
Setelah berbincang dengan Bu Romlah, dan meliput aktifitas bersih-bersih, saya kemudian pamit untuk kembali ke kosan.
Saya dan teman, mampir untuk mengambil foto Hutan Sekolah. Ketika mengambil foto hutan sekolah, saya melihat ada tanaman hidroponik.Yang ditanam adalah sayur sawi.
Oh iya, karena adanya hutan sekolah ini, tahun 2016 lalu SMAN 110 mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya. Selamat ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H