RPTRA… iya RPTRA…. RPTRA yang merupakan singkatan dari Ruang Publik Terpadu Ramah Anak ini merupakan salah satu ruang publik atau bahasa kerennya yang kemringgis bernama Public Space, yang sering dan paling senang saya kunjungi.
Awalnya, saya tidak terlampau tahu banyak soal RPTRA ini, sampai kemudian, saya menghadiri acara ulang tahun pertama RPTRA Sungai Bambu, tahun 2016 lalu. Saya yang selama ini panasaran dengan RPTRA akhirnya mengetahui, oh seperti ini RPTRA tersebut.
Yang ke-2, soal RPTRA ini menjadi tempat favorit yang saya kunjungi adalah karena RPTRA ini merupakan salah satu “program unggulan” atau bisa dikatakan dedicated program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di era Gubernur Basuki T. Purnama atau Ahok. Dan karena saya mendukung beliau, dan terkait dengan hashtag #5kmAhok, akhirnya saya rajin ke RPTRA untuk memberitahukan ke netizen soal ruang publik ini.
Setelah saya berkunjung ke RPTRA yang berada di Jakarta Utara, Timur, Selatan, Pusat dan Kepulauan Seribu, akhirnya, saya melihat beragam manfaat dari Ruang Publik ini. Saya ingin sekedar menunjukkan bahwa, meski ada tercantum “Ramah Anak” di RPTRA, Ruang Publik ini bukan hanya untuk anak-anak saja. Namun bisa buat orang tua juga. Pak Ahok memang bilang RPTRA ini untuk semua orang dari janin hingga orang tua.
Oke, berdasarkan apa yang saya dapat dari kunjungan saya ke RPTRA, ini dia manfaatnya.
Sarana bermain anak-anak yang aman
Sesuai dengan namanya, ada “Ramah Anak” di RPTRA ini. Dan karena ramah anak, ada sarana bermain anak-anak di RPTRA ini. Sudah jelas sarana bermain ini ramah anak-anak. Orang tua tidak perlu khawatir, apabila sarana bermain ini rusak atau tidak bisa dibuat main, langsung diperbaiki atau setidaknya anak-anak akan dilarang bermain di sarana bermain ini. Untuk sementara tentunya, sampai selesai diperbaiki.
Sarana bermain di RPTRA ini bermacam-macam. Ada perosotan, ada jungkat jangkit, ada ayunan dan lainnya. Ada juga yang sarana bermain terintegrasi, alias menjadi satu untuk ragam mainan seperti perosotan dan panjat-panjatan.
Anak-anak juga aman bermain di RPTRA karena diawasi oleh Pengelola RPTRA dan ada CCTV untuk memantau. Kita juga tidak perlu risau anak-anak akan tertabrak kendaraan. Tidak ada kendaraan dalam RPTRA ini.
Kalau kita berkunjung ke RPTRA, kita akan menemui lapangan sepakbola setara futsal. Lapangan futsal ini bisa dimanfaatkan anak-anak hingga orang dewasa untuk bermain sepakbola. Dan yang sudah pasti, pemakaiannya gratis.
Tidak hanya lapangan sepakbola. Ada juga yang bisa bergantian menjadi lapangan basket. Saya melihat lapangan sepakbola di RPTRA Marunda bisa juga dimanfaatkan untuk bermain basket. Ada ring basket juga soalnya.
Selain sepakbola dan basket, di sejumlah RPTRA yang cenderung sempit lahannya, dibuat lapangan bulutangkis. Saya melihat lapangan Bulutangkis ini di RPTRA Kecapi Jakarta Selatan, RPTRA Tunas Harapan dan RPTRA Mawar.
Sarana olahraga lainnya adalah tempat bermain tenis meja oleh warga. Ketika saya bertandang ke RPTRA Krida Serdang di Jakarta Pusat, saya melihat ada warga yang bermain tenis meja.
But wait. Di RPTRA ini juga untuk hari-hari tertentu, misalnya Jumat Pagi dan Hari Minggu Pagi, juga dimanfaatkan untuk senam orang dewasa. Biasanya ibu-ibu dan lansia. Coba deh ke RPTRA di hari Jumat Pagi dan Minggu Pagi. Banyak yang senam.
Sewaktu saya berkunjung ke RPTRA Sungai Bambu di Hari Minggu Petang, saya juga melihat sejumlah warga terutama anak-anak sedang berlatih pencak silat. Wah!
Di RPTRA Permai Bintaro, bahkan ada alat fitnes sederhana. Alat ini bisa ditemui di bagian belakang RPTRA ini.
Di Setiap RPTRA, pasti ada perpustakaannya. Setiap saya berkunjung, pasti anak-anak sedang ramai membaca. Mereka bukan hanya membaca tapi juga belajar membaca.
Tidak hanya belajar membaca, mereka juga belajar berhitung hingga menulis. Yang mengajar mereka adalah pengelola RPTRA atau mahasiswa yang datang untuk mengajar di RPTRA. Ini keren lho!
Bahkan, untuk waktu-waktu tertentu, anak-anak yang sudah sekolah mendapat pelajaran tambahan di RPTRA. Ini saya temui di RPTRA Sungai Bambu, dan beberapa RPTRA lainnya.
Anak-anak juga bukan hanya belajar pelajaran sekolah. Mereka juga diajari agar mereka lebih baik soal kelakuan. Dari belajar tidak membuang sampah sembarangan, sampai ke cara ngomong yang baik dan beragam hal positif lainnya.
Ketika saya berkunjung ke RPTRA Sungai Bambu, saya bertemu dengan sejumlah ibu-ibu yang sedang diajar atau dilatih cara membuat kue. Yang memberikan pelatihan adalah produsen tepung terigu.
Setelah saya bertanya, ternyata bukan hanya di RPTRA Sungai Bambu ada pelatihan seperti ini. Ada juga di RPTRA di wilayah lainnya di Jakarta Utara. Beragam pelatihan seperti pemadaman kebakaran dan parenting juga ada di RPTRA.
Okeh, RPTRA ini sudah pasti menjadi ruang yang ramai dikunjungi. Untuk urusan bersosiasi, sudah pasti. Warga akan saling kenal di sini, begitu juga anak-anak. Mereka pastinya mendapat teman.
Di RPTRA ini juga menjadi tempat mensosialisasikan beragam hal. Seperti cara pemadaman kebakaran, soal Keluarga Berencana, Parenting dan hal positif lainnya.
Di setiap RPTRA pastinya kita akan menemui tanaman obat keluarga, tanaman sayuran dan tanaman lainnya. Seperti di RPTRA Ciganjur Berseri. Di RPTRA ini ada tanaman terong dengan buah yang sangat banyak.
Warga bisa memanfaatkan tanaman terong ini untuk dibuat menjadi lauk enak untuk dimakan. Ada tanaman obat keluarga (Toga) seperti kumis kucing yang bisa menjadi obat juga.
Hal yang sama, saya temui di RPTRA Madusela, RPTRA Sungai Bambu dan RPTRA Kecapi. Bahkan di RPTRA ini ada tanaman jahe merah yang memang sengaja di tanam untuk herbal. Perusahaan obat herbal Bintang Toejoeh bahkan akan membeli tanaman jahe merah yang kualitas bagus.
Di RPTRA juga ada hidroponik. Yang ditanam di hidroponik ini, paling banyak adalah sayur. Warga juga sering mendapat pelatihan soal hidroponik.
Setiap RPTRA pastinya ada lantai Refleksi. Ada yang berukuran kecil, ada yang panjang. Ketika saya mampir di RPTRA Tunas Harapan, saya bertemu dengan seorang bapak yang sedang refleksi.
Bapak ini refleksi dengan cara berjalan di lantai yang ada batu-batu kecil. Biasanya bapak ini datang di pagi hari. Katanya sih agar tubuhnya semakin sehat saja.
Setiap RPTRA yang saya kunjungi ada ruang laktasi atau menyusui. Di ruang menyusui ini ada penyejuk udara atau AC dan cenderung tertutup.
Orang tua yang memiliki bayi, bisa menyusui bayinya di ruangan yang nyaman ini. Kerennya lagi, beberapa RPTRA menyediakan tempat tidur bayi yang sangat nyaman dan bagus.
Bayi bisa tidur dengan enak karena ada penyejuk udara dan tidak ribut atau berisik di ruangan ini.
Tidak hanya bisa menanam di RPTRA. Ada juga kolam gizi di RPTRA. Ikan bisa dipelihara di kolam gizi ini dan warga bisa memanen ikan untuk dimakan di rumah.
Saya sempat kaget karena di RPTRA Tunas Harapan ikan lelenya besar-besar. Di RPTRA Krida Serdang juga ikan lelenya banyak. Warga bisa mengambil ikan ini untuk dimakan, tapi mereka juga harus memelihara ikan ini.
Tulisan ini bisa dibaca di blog saya RPTRA, Ruang Publik Beragam Manfaat