Mohon tunggu...
Mas Tommy
Mas Tommy Mohon Tunggu... Wiraswasta - I don't have to tell

Sorry, this page isn't available...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Multitasking di Saat Makan Dapat Mengakibatkan Obesitas

28 Oktober 2013   22:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:54 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_297727" align="aligncenter" width="634" caption="Kegiatan Multitasking yang Sebaiknya Dihindari (foto: www.dailymail.co.uk)"][/caption] Ada anggapan umum yang mengatakan bahwa teman terbaik kita ketika sedang asyik menonton televisi sendirian adalah makanan. Rasanya kurang afdol jika di saat mata dimanja dengan tontonan yang apik tetapi mulut tidak ikut-ikutan dimanja dengan makanan. Dalam bahasa kerennya, hal ini disebut multitasking, yakni mengerjakan dua hal atau lebih di saat yang bersamaan. Sebenarnya multitasking apapun yang sedang dilakukan bersamaan dengan makan, adalah sangat tidak disarankan dari sisi medis. Selain kita tidak dapat merasakan kenikmatan dari sensasi makanan yang ditelan itu, kita pun tidak dapat mengingat seberapa banyak makanan yang telah terserap ke dalam tubuh kita. Hal ini yang merupakan awal dari kegemukan (obesitas) ketika kita tidak fokus terhadap makanan yang sedang kita hadapi itu. Menurut Eric Robinson --peneliti masalah kesehatan makanan dari University of Liverpool, Inggris-- saat makan yang baik adalah ketika kita benar-benar menyediakan waktu khusus untuk makan tanpa diselingi kegiatan lain. Hal ini perlu dilakukan untuk mengontrol seberapa banyak asupan yang kita makan berdasarkan memori yang kita miliki. Dengan kata lain, cara yang baik dilakukan apabila seseorang ingin menjaga berat badannya adalah cukup berkonsentrasi terhadap makanan itu tanpa diganggu pekerjaan lain. Studi khusus yang dilakukan terhadap beberapa penderita amnesia atau hilang ingatan yang parah menunjukkan bahwa mereka akan terus menyantap makanan yang dihidangkan meskipun diselingi beberapa waktu untuk beristirahat. Ketika disediakan kembali, mereka akan lupa dan tetap menyantap makanan yang tersedia. Begitu terulang terus meskipun perut mereka sudah kenyang atau penuh dengan makanan. Oleh sebab itu bagi kita yang selama ini suka mencampurkan acara makan dengan kegiatan lain, sebaiknya mulai saat ini dihindari untuk mencegah kelebihan berat badan yang tidak diinginkan. Lebih baik acara makan malam bersama keluarga kembali digiatkan, jangan hanya berkumpul di meja makan hanya ketika moment berbuka puasa di Bulan Ramadhan (pengalaman pribadi hehehe). Kalau begini, ada benarnya juga nasihat nenek waktu dulu, "Kalau lagi makan, enggak boleh ngobrol". Semoga bermanfaat! sumber: HealthDay News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun