Mohon tunggu...
Tommy Hutomo
Tommy Hutomo Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja Lepas

pembaca kompas, tinggal di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

[CLICK] Stasiun Tanahabang: Hiruk Pikuk dan Riuh

23 Oktober 2015   15:22 Diperbarui: 23 Oktober 2015   15:59 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Stasiun Tanahabang"][/caption]Stasiun Tanahabang merupakan satu dari beberapa stasiun strategis jalur commuterline. Berlokasi di Kampung Bali, Tanahabang Jakarta Pusat dengan ketinggian +9 dari permukaan laut, merupakan pertemuan dari urat nadi jaringan rel kereta api jalur Rangkas Bitung, Jatinegara hingga lintas Jawa.

Ribuan orang berlalu lalang, dengan memanfaatkan 6 peron jalur kereta. Penumpang diarhkan untuk naik ke peron 2, dimana terdapat area untuk menunggu penumpang sebelum kereta tiba di jalur yang telah ditentukan.

Sejarah Stasiun

Dibangun pada 1910 oleh Batavia Oosterspoorweg untuk melayani jalur perdagangan dan angkutan hasil bumi dari daerah Rangkasbitung dan meneruskannya hingga Stasiun Priok. Seumur dengan masa bangunannya, kondisi area stasiun perlu banyak pembenahan. Ruang peron lantai 2, dirasa sempit untuk menampung ribuang penumpang komuter. Terdapat dua tangga di jalur 1-2 dan 5-6 untuk perpindahan penumpang antar jalur, kondisinya yang relati curam dengan pegangan tangga yang rapuh menyulitkan para lanjut usia menggunakannya. Agaknya model tangga berjalan dan lit yang telah digunakan di Stasiun Palmerah bisa digunakan disini, mengingat pergeseran penumpang yang relatif cepat.

Yang menjadi ciri khas dari Stasiun ini adalah Prasasti Bintaro, sebagai penanda peristiwa kecelakaan rel listrik di daerah Bintaro pada 9 Desember 2013. Isi prasastinya sebagai berikut :

Untuk mengenang tiga syuhada kereta api, Darman Prasetyo (Masinis, NIPP 52536), Agus Suroto (Asisten Masinis, NIPP 62639), Sofyan Hady (Teknisi Kereta Api, NIPP 64164).

Sebagai penghargaan dan penghormatan tinggi atas pengorbanan luar biasa semasa hidup mereka dalam tragedi kecelakaan kereta rel listrik, No. KA 1131, pada 9 Desember 2013 di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro.

"KITA BEKERJA UNTUK MENGINGAT KEMARIN, MEMPERBAIKI HARI INI, DAN DEMI MASA DEPAN."

[caption caption="Prasasti Bintaro di Stasiun Tanahabang. Sumber gambar : kompas.com"]

[/caption]

Sekitar Stasiun

Tidak lain sentra tekstil pasar Tanah Abang blok A dan G. Jaraknya bisa dijangkau dengan berjalan kaki dari stasiun, keluar dari pintu di lantai 2. Sempatkan untuk melihat sentra oleh-oleh Timur Tengah disini, beragam kurma hingga Air Zam-zam bisa anda bawa pulang setelah bertransaksi tawar-menawar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun