Mohon tunggu...
Tommy Hutomo
Tommy Hutomo Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja Lepas

pembaca kompas, tinggal di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

[CLICK] Stasiun Palmerah: Rintisan Stasiun Modern Commuterline

2 Oktober 2015   19:21 Diperbarui: 2 Oktober 2015   19:32 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Stasiun Palmerah"][/caption]Stasiun Palmerah adalah potret bersandingnya masa lalu dan masa kini. Terwakili dari bangunan bercat putih abu-abu peninggalan bangunan lama bersanding dengan bangunan baru beratap lengkung dari baja dan bertingkat dua.

Ribuan pengguna commuterline berlalu-lalang setiap hari disini. Stasiun bertingkat dua menjadi pusat transit menuju pintu keluar menuju perkantoran disekitarnya.

Sejarah Stasiun

Wikipedia mencatat Stasiun Palmerah, sebagai jalur kereta api yang mulai beroperasi pada periode 1899 -1900. Jalur ini awalnya berupa trem uap yang melayani penggunanya hingga pusat Batavia. Awalnya terdapat empat rel kereta, namun kini hanya digunakan dua rel yang aktif, yakni ke arah Stasiun Tanah Abang dan ke arah Stasiun Parung hingga Maja.

Renovasi stasiun seluas 2.520 meter persegi ini secara dinyatakan selesai dan digunakan pada peresmian 6 Juli 2015. Agaknya, bangunan Stasiun Palmerah ini menjadi model  bagi pengembangan stasiun lain seperti Stasiun Kebayoran dan Stasiun Maja yang sedang dibangun.

Sekitar Stasiun

Berlokasi di Jalan Gelora, stasiun ini berdampingan dengan Pasar Palmerah. Akses menuju pasar melalui jalan sempit dengan sebelumnya melewati jembatan penyeberangan. Anda akan berjalan melewati deretan penjual nasi uduk, gorengan, penjual pisang hingga pangkas rambut untuk sampai ke pasar palmerah. 

Kantor Kompas Gramedia dan Percetakan Gramedia juga terdapat disekitar stasiun. Gedung DPR MPR bisa diakses tak jauh dari sini.Gedung CFC di Jl. Palmerah berjarak sekitar 400 meter dari peron stasiun. Kantor koran Bisnis Indonesia berada di sebelah gedung Kompas. 

Sayangnya, jarak menuju halte busway Slipi cukup jauh. Namun stasiun ini dilewati bus Kopaja yang melayani trayek Lebak Bulus-Stasiun Kota.

Kuliner khas disekitar stasiun mudah anda jumpai dipagi hari. Beragam makanan pengganjal perut seperti gorengan, ketan berselimut kelapa parut, lontong sauce kacang hingga bacang berjejer diseberang stasiun. Tepatnya di pinggir jalan menuju Pasar Palmerah.

Fasilitas Umum

Toilet : Ya. Terdapat toilet yang cukup terawat.

ATM : Tidak

Ruang P3K : Ya

Bangku Menunggu : Tidak. Silahkan anda lesehan di peron lt.2. 

Ruang Menyusui : Ya

Mushola : Ya

Tulisan singkat ini tentu belum bisa mengulas sejarah panjang stasiun berikut dinamika sosial disekitarnya. Tulisan ini merupakan artikel berseri tentang stasiun-stasiun kereta disekitar Jabotabek. Tanda [CLICK] merupakan akronim dari Commuterline Community of Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun