Mohon tunggu...
Tomi
Tomi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPKn

Newbie

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fenomena Golput: Refleksi Demokrasi dan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024

4 Desember 2024   06:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   14:00 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain, ada kelompok yang tidak mendaftar karena mereka tidak peduli dengan proses politik. Mereka memilih untuk tidak berpartisipasi karena mereka percaya bahwa Pilkada tidak akan mempengaruhi kehidupan mereka secara langsung.

Penyebab Rendahnya Partisipasi Masyarakat

Ada beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024:

1. Kekecewaan terhadap Kandidat

Banyak pemilih merasa bahwa kandidat yang bersaing dalam Pilkada tidak mampu merepresentasikan aspirasi mereka. Kandidat yang lebih dikenal karena afiliasi politik atau latar belakang elit sering kali dianggap tidak memiliki visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal.

2. Minimnya Edukasi Politik

Kurangnya informasi yang jelas dan mudah diakses tentang visi, misi, dan program kerja kandidat menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat tidak termotivasi untuk memilih. Kampanye yang lebih berfokus pada citra daripada substansi menambah rendahnya minat pemilih.

Ilustrasi money politic atau politik uang
Ilustrasi money politic atau politik uang

3. Ketidakpercayaan terhadap Proses Politik

Berbagai kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah sebelumnya turut memengaruhi persepsi masyarakat terhadap efektivitas Pilkada. Ketidakpercayaan ini diperparah oleh isu politik uang, manipulasi suara, atau kampanye hitam yang sering terjadi di tingkat lokal.

Dampak Fenomena Golput terhadap Demokrasi Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun