Mohon tunggu...
Tomi Nur Diyana
Tomi Nur Diyana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa, Freelance Shopkeeper

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KKN 96 Sumelap: Meneladani Tanggung Jawab Sosial Melalui Pengajian dalam Perspektif Politik Plato

5 Januari 2025   19:18 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu program unggulan di perguruan tinggi yang bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan kehidupan masyarakat. Program ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya memahami realitas sosial, tetapi juga mengambil bagian dalam membangun perubahan positif. Sebagai wujud nyata dari peran mereka, mahasiswa Kelompok KKN 96 yang bertugas di Desa Sumelap berpartisipasi aktif dalam pengajian rutin yang diadakan oleh masyarakat.  

Kehadiran mereka bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata dari tanggung jawab sosial dan upaya memperkuat hubungan antar generasi. Dalam perspektif filsafat politik Plato, partisipasi ini mencerminkan peran individu dalam mewujudkan keharmonisan masyarakat. Artikel ini menguraikan bagaimana pengajian dapat menjadi medium pembelajaran bersama antara mahasiswa dan masyarakat, serta relevansinya dengan konsep tanggung jawab sosial dalam pemikiran Plato.  

Integrasi Mahasiswa ke Dalam Kehidupan Masyarakat

Desa Sumelap merupakan salah satu lokasi yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan KKN. Desa ini dikenal dengan tradisi keagamaannya yang kuat, termasuk rutinitas pengajian mingguan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Tradisi ini memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga memahami dinamika sosial dan nilai-nilai lokal yang menjadi pedoman hidup warga.  

Pengajian rutin di Sumelap diadakan hampir setiap hari di masjid antar RW, melibatkan warga dari berbagai usia, mulai dari remaja hingga orang tua. Mahasiswa Kelompok KKN 96 yang ditempatkan di desa ini memutuskan untuk ikut serta, tidak hanya sebagai pendengar pasif, tetapi juga sebagai peserta yang aktif berkontribusi. Mereka membantu persiapan acara, berpartisipasi dalam diskusi, hingga berbagi pandangan mereka tentang topik yang dibahas.  

Kehadiran mahasiswa membawa suasana baru dalam pengajian. Mereka yang awalnya dianggap sebagai "tamu sementara" oleh masyarakat mulai diterima sebagai bagian dari komunitas. Warga melihat kehadiran mereka sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi lokal, sementara mahasiswa menemukan nilai-nilai baru yang memperkaya perspektif mereka tentang kehidupan bermasyarakat.  

Pengajian dalam Perspektif Pemikiran Plato

Plato, seorang filsuf besar dari Yunani kuno, memiliki pandangan mendalam tentang pentingnya peran individu dalam masyarakat. Dalam karyanya yang terkenal, Republik, Plato mengemukakan gagasan bahwa masyarakat ideal hanya dapat tercapai jika setiap individu menjalankan perannya dengan baik. Ia percaya bahwa dialog, pendidikan, dan tanggung jawab sosial adalah elemen kunci dalam menciptakan keharmonisan sosial.  

Dalam fenomena pengajian di Sumelap, partisipasi Kelompok KKN 96 mencerminkan prinsip-prinsip yang diungkapkan Plato. Mereka tidak hanya hadir untuk memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga terlibat aktif dalam membangun dialog yang memperkaya pemahaman bersama. Dengan mendengarkan ceramah, bertanya, dan berbagi pengalaman, mahasiswa menunjukkan bahwa mereka menghargai nilai-nilai lokal sekaligus berupaya memberikan kontribusi positif.  

Mahasiswa sebagai Jembatan Antargenerasi

Salah satu peran penting mahasiswa dalam kegiatan ini adalah menjadi jembatan yang menghubungkan generasi muda dengan masyarakat yang lebih tua. Dalam pengajian, mahasiswa sering kali menjadi inisiator diskusi yang melibatkan berbagai generasi. Hal ini membantu menciptakan suasana yang inklusif, di mana setiap peserta, baik tua maupun muda, merasa didengar dan dihargai.  

Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pemahaman mahasiswa tentang agama, tetapi juga mengajarkan mereka nilai-nilai seperti empati, kesabaran, dan kemampuan berkomunikasi. Sebaliknya, masyarakat, terutama generasi yang lebih tua, merasa mendapatkan pandangan baru dari sudut pandang generasi muda. Dialog seperti ini menjadi bukti bahwa pengajian bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga ruang untuk membangun hubungan sosial yang lebih erat.  

Tantangan dalam Membangun Hubungan dengan Masyarakat

Meskipun kehadiran Kelompok KKN 96 memberikan banyak manfaat, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Salah satu tantangan utama adalah perbedaan budaya dan latar belakang yang kadang menjadi penghalang bagi mahasiswa untuk sepenuhnya beradaptasi. Tradisi dan kebiasaan masyarakat Sumelap, yang mungkin berbeda dengan kebiasaan mahasiswa, memerlukan waktu untuk dipahami dan dihormati.  

Selain itu, jadwal kegiatan KKN yang padat sering kali membuat mahasiswa kesulitan untuk tetap konsisten hadir dalam setiap pengajian. Beberapa warga awalnya merasa skeptis terhadap kehadiran mahasiswa, terutama jika mereka dianggap hanya datang untuk "menggugurkan kewajiban" tanpa benar-benar memahami nilai dari kegiatan tersebut.  

Namun, melalui pendekatan yang konsisten dan keterlibatan aktif, mahasiswa perlahan-lahan dapat mengatasi hambatan tersebut. Mereka belajar untuk lebih fleksibel dalam menyesuaikan diri dengan norma-norma lokal, sekaligus menunjukkan komitmen mereka terhadap kegiatan masyarakat.  

Manfaat dari Partisipasi Aktif dalam Pengajian

Partisipasi aktif dalam pengajian memberikan berbagai manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa mendapatkan wawasan baru tentang ajaran agama dan budaya lokal, sementara masyarakat merasa dihargai karena tradisi mereka diapresiasi oleh generasi muda. Pengajian juga menjadi medium untuk membangun solidaritas sosial, di mana setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana yang harmonis.  

Bagi mahasiswa, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga yang tidak dapat ditemukan di dalam ruang kelas. Mereka belajar untuk berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat, menghadapi perbedaan dengan sikap terbuka, dan memahami pentingnya dialog sebagai alat untuk mencapai pemahaman bersama.  

Langkah Aktif untuk Meningkatkan Keterlibatan

Untuk memastikan keberhasilan program seperti ini di masa depan, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Mahasiswa perlu mendapatkan pembekalan tentang budaya lokal sebelum memulai KKN, agar mereka lebih siap menghadapi perbedaan dan tantangan yang mungkin muncul. Selain itu, mahasiswa perlu menjadwalkan kegiatan KKN secara fleksibel agar mahasiswa memiliki waktu yang cukup untuk berpartisipasi dalam acara masyarakat, termasuk pengajian.  

Kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat juga harus ditingkatkan, misalnya dengan melibatkan warga dalam perencanaan kegiatan pengajian. Dengan cara ini, pengajian dapat menjadi ruang yang lebih aktif dan efektif bagi semua pihak, baik mahasiswa maupun warga desa.  

Keikutsertaan Kelompok KKN 96 dalam pengajian di Sumelap adalah contoh nyata dari penerapan tanggung jawab sosial yang diajarkan Plato. Mahasiswa tidak hanya belajar tentang ajaran agama, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dengan masyarakat. Pengajian menjadi medium di mana dialog, kolaborasi, dan nilai-nilai kebersamaan dapat tumbuh dan berkembang.  

Melalui kegiatan ini, mahasiswa belajar bahwa tanggung jawab sosial bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga elemen penting dalam membangun masyarakat yang harmonis. Dengan semangat kolaboratif yang terus dijaga, program KKN dapat menjadi wadah untuk menanamkan nilai-nilai gotong royong dan solidaritas, demi terciptanya kebaikan bersama.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun