Mohon tunggu...
Tomi Nur Diyana
Tomi Nur Diyana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa, Freelance Shopkeeper

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menjelang Pilkada 2024: UMKM Terpuruk, Omset Penjualan Anjlok!

17 Oktober 2024   09:29 Diperbarui: 17 Oktober 2024   09:48 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Radarbekasi.id

Turunnya Omset Penjualan UMKM Menjelang Pilkada 2024: Tantangan, Dampak, dan Strategi Bertahan

Menjelang Pilkada 2024, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan. Penurunan omset penjualan menjadi isu utama yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis mereka. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang penyebab penurunan omset, dampaknya terhadap ekonomi lokal, serta strategi yang dapat diambil oleh UMKM untuk bertahan dan beradaptasi di tengah situasi ini.

Latar Belakang

Pilkada atau pemilihan kepala daerah adalah momen penting dalam sistem demokrasi Indonesia. Namun, bagi banyak UMKM, periode ini sering kali membawa dampak negatif. Dalam beberapa tahun terakhir, penurunan omset saat menjelang pemilu telah menjadi fenomena yang cukup umum. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan cara kampanye dilakukan dan perubahan perilaku konsumen.

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), sektor UMKM menyumbang sekitar 61% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja. Dengan kontribusi yang signifikan ini, kesehatan UMKM sangat penting bagi stabilitas ekonomi nasional. Namun, menjelang Pilkada 2024, banyak pelaku UMKM melaporkan penurunan omset yang drastis.

Penyebab Penurunan Omset

  • Perubahan Pola Belanja Konsumen

Menjelang Pilkada, banyak konsumen yang lebih memilih untuk mengalihkan perhatian mereka ke kegiatan politik, sehingga mengurangi pengeluaran untuk barang-barang non-prioritas. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan terhadap produk-produk yang biasanya dibeli dari UMKM. Konsumen cenderung lebih fokus pada kebutuhan sehari-hari dan pengeluaran terkait kampanye politik.

  • Persaingan dengan Produk Impor

   Banyak calon legislatif dan partai politik kini lebih memilih untuk memesan atribut kampanye dari luar negeri yang sering kali lebih murah. Produk-produk ini sering kali memiliki kualitas yang baik dan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan produk lokal. Akibatnya, produk lokal sulit bersaing dari segi harga dan kualitas.

  • Durasi Kampanye yang Singkat

Dengan masa kampanye yang lebih pendek dibandingkan pemilu sebelumnya, banyak UMKM tidak memiliki cukup waktu untuk mempromosikan produk mereka secara efektif. Durasi kampanye yang hanya berlangsung selama 2,5 bulan membuat pelaku usaha kesulitan untuk meraih pasar secara maksimal.

  • Pengalihan Dana

 Banyak calon kepala daerah lebih memilih untuk mengalokasikan dana mereka untuk kegiatan kampanye digital atau pembagian sembako daripada membeli atribut fisik dari UMKM. Ini mengurangi peluang bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pesanan dari calon legislatif.

  • Ketidakpastian Ekonomi

   Situasi ekonomi global yang tidak menentu juga berkontribusi pada penurunan daya beli masyarakat, sehingga berdampak pada omset UMKM. Inflasi dan kenaikan harga bahan baku membuat biaya produksi meningkat, sementara konsumen membatasi pengeluaran mereka.

  • Perubahan Tren Kampanye

   Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak peserta pemilu beralih ke kampanye digital menggunakan media sosial dan influencer sebagai sarana promosi. Hal ini mengurangi permintaan terhadap barang fisik seperti kaos dan atribut kampanye lainnya yang biasanya diproduksi oleh UMKM.

  • Krisis Kepercayaan Masyarakat

   Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah sebelumnya dapat mempengaruhi keputusan belanja mereka selama masa kampanye. Jika masyarakat merasa skeptis terhadap calon-calon tertentu, mereka cenderung mengurangi pengeluaran untuk produk terkait kampanye.

Dampak Ekonomi

Penurunan omset penjualan UMKM tidak hanya berdampak pada pelaku usaha itu sendiri tetapi juga pada perekonomian lokal secara keseluruhan. Beberapa dampak yang dapat diamati antara lain:

  • Pengurangan Tenaga Kerja

Banyak UMKM terpaksa mengurangi jumlah karyawan mereka akibat penurunan pendapatan. Ini berpotensi meningkatkan angka pengangguran di daerah tersebut. Dengan semakin sedikitnya lapangan kerja, dampak sosial pun akan semakin terasa.

  • Krisis Likuiditas

Penurunan pendapatan dapat menyebabkan krisis likuiditas bagi UMKM, membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kewajiban finansial seperti pembayaran sewa dan gaji karyawan. Krisis likuiditas ini bisa berujung pada kebangkrutan jika tidak segera ditangani.

  • Penutupan Usaha

Dalam kasus yang lebih ekstrem, beberapa UMKM mungkin terpaksa menutup usaha mereka jika tidak mampu bertahan dalam kondisi pasar yang sulit. Penutupan usaha ini tidak hanya merugikan pemilik tetapi juga berdampak pada komunitas lokal yang bergantung pada keberadaan usaha tersebut.

  • Dampak pada Rantai Pasok

Penurunan omset juga berdampak pada pemasok bahan baku dan jasa lainnya. Jika UMKM mengalami kesulitan finansial, mereka akan mengurangi pembelian bahan baku, sehingga mempengaruhi pemasok dan menciptakan efek domino di seluruh ekosistem bisnis.

  • Krisis Inovasi

Dengan berkurangnya pendapatan, banyak UMKM tidak memiliki cukup dana untuk melakukan inovasi atau memperbarui produk mereka. Ini dapat membuat mereka tertinggal dalam persaingan pasar jangka panjang.

Upaya Pemerintah

Pemerintah menyadari pentingnya menjaga keberlangsungan UMKM selama periode Pilkada 2024 ini. Beberapa langkah telah diambil untuk membantu pelaku usaha menghadapi tantangan ini:

  • Program Bantuan Keuangan

Pemerintah menyediakan berbagai program bantuan keuangan bagi UMKM untuk membantu mereka bertahan selama masa sulit ini. Program-program ini mencakup pinjaman dengan bunga rendah dan hibah langsung bagi pelaku usaha kecil.

  • Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas

Pelatihan tentang manajemen bisnis dan pemasaran digital diberikan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan pasar dan memanfaatkan teknologi dalam menjalankan usaha mereka.

  • Promosi Produk Lokal

   Pemerintah juga mendorong penggunaan produk lokal melalui kampanye promosi agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya mendukung bisnis lokal selama masa kampanye.

  • Kolaborasi dengan Sektor Swasta

   Upaya kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi UMKM dalam mendapatkan akses pasar dan sumber daya.

  • Regulasi Pendukung

   Pemerintah berupaya menciptakan regulasi yang mendukung pertumbuhan UMKM serta melindungi hak-hak pelaku usaha kecil agar tidak terpinggirkan dalam persaingan pasar.

Strategi Menghadapi Tantangan

Meskipun tantangan ini cukup besar, ada beberapa strategi yang dapat diambil oleh pelaku UMKM untuk bertahan dan bahkan berkembang selama periode Pilkada:

  • Diversifikasi Produk

Mengembangkan variasi produk dapat membantu menarik perhatian konsumen dengan berbagai pilihan sesuai kebutuhan pasar saat ini.

  • Pemasaran Digital

Memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk mempromosikan produk dapat membantu menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan penjualan secara signifikan.

  • Kerjasama dengan Partai Politik

Menjalin kerjasama dengan partai politik atau calon legislatif untuk menyediakan kebutuhan kampanye mereka bisa menjadi peluang bisnis baru bagi UMKM.

  • Inovasi dalam Produk

Mengembangkan produk baru yang sesuai dengan tren saat ini dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan secara keseluruhan.

  • Pelatihan dan Pendidikan Berkelanjutan

Mengikuti pelatihan tentang manajemen bisnis dan pemasaran dapat membantu pelaku UMKM memahami cara beradaptasi dengan perubahan pasar serta meningkatkan kemampuan kompetitif mereka.

  • Membangun Komunitas Bisnis

Bergabung dengan komunitas bisnis lokal atau asosiasi dapat memberikan dukungan moral serta berbagi informasi tentang strategi terbaik dalam menghadapi tantangan bersama-sama.

  • Fokus pada Kualitas Layanan Pelanggan

Memberikan layanan pelanggan yang baik dapat meningkatkan loyalitas pelanggan meskipun ada penurunan permintaan secara umum di pasar.

  • Menggunakan Data Analitik

   Memanfaatkan data analitik untuk memahami perilaku konsumen dapat membantu pelaku usaha mengambil keputusan strategis berdasarkan informasi terkini tentang tren pasar.

  • Kreativitas dalam Promosi

Menggunakan pendekatan kreatif dalam promosi produk seperti diskon menarik atau bundling produk bisa menarik perhatian konsumen meskipun dalam situasi sulit sekalipun.

  • Responsif terhadap Feedback Pelanggan

Mendengarkan masukan dari pelanggan mengenai produk atau layanan dapat memberikan wawasan berharga tentang apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan agar tetap relevan di pasar.

Kesimpulan

Pilkada 2024 membawa tantangan besar bagi pelaku UMKM di Indonesia dengan penurunan omset penjualan yang signifikan akibat berbagai faktor eksternal maupun internal. Namun, dengan strategi yang tepat serta adaptasi terhadap perubahan pasar, banyak pelaku usaha masih memiliki peluang untuk bertahan bahkan berkembang meskipun dalam kondisi sulit ini.

Upaya kolaboratif antara pemerintah, partai politik, dan pelaku usaha sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM di tengah dinamika politik dan ekonomi yang terus berubah.

Dengan memahami tantangan ini secara mendalam serta menerapkan strategi-strategi inovatif, diharapkan pelaku UMKM dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan keberlangsungan bisnis mereka selama periode Pilkada 2024 dan seterusnya serta berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan.

Melalui ketahanan serta kreativitas dalam menghadapi tantangan ini, para pelaku usaha kecil akan mampu menunjukkan bahwa meskipun ada rintangan besar di depan mata, semangat kewirausahaan tetap hidup kuat di tengah masyarakat Indonesia demi mencapai tujuan bersama menuju kemajuan ekonomi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun