Mohon tunggu...
Tomi Nur Diyana
Tomi Nur Diyana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa, Freelance Shopkeeper

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mitos atau Fakta: Perempuan Sering Tersesat karena Tidak Bisa Membaca Google Maps

3 Desember 2023   21:02 Diperbarui: 3 Desember 2023   21:11 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Google Maps adalah salah satu aplikasi yang sangat berguna untuk membantu kita menemukan lokasi dan arah tujuan. Namun, tidak semua orang bisa menggunakannya dengan mudah dan efektif. Ada anggapan yang beredar bahwa perempuan lebih sering tersesat karena tidak bisa membaca Google Maps dengan benar. Apakah anggapan ini benar adanya atau hanya mitos belaka? Mari kita simak penjelasannya.

Perbedaan Kecerdasan Spasial

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca Google Maps adalah kecerdasan spasial. Kecerdasan spasial adalah kemampuan untuk memahami dan memanipulasi objek-objek ruang secara mental. Kecerdasan spasial sangat berkaitan dengan navigasi, orientasi, dan pemetaan.

Menurut beberapa penelitian, terdapat perbedaan kecerdasan spasial antara laki-laki dan perempuan. Secara umum, laki-laki memiliki kecerdasan spasial yang lebih tinggi daripada perempuan. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor biologis, seperti hormon, genetik, dan struktur otak, maupun faktor sosial, seperti pendidikan, pengalaman, dan budaya.

Laki-laki cenderung lebih baik dalam melakukan rotasi mental, yaitu kemampuan untuk mengenali objek tiga dimensi dari sudut yang berbeda. Hal ini sangat berguna ketika menggunakan Google Maps, karena kita harus bisa menyesuaikan pandangan kita dengan peta yang ditampilkan. Perempuan, sebaliknya, cenderung lebih baik dalam melakukan navigasi berbasis landmark, yaitu kemampuan untuk mengingat lokasi dan arah relatif dari objek-objek tertentu. Hal ini lebih cocok ketika menggunakan petunjuk verbal, seperti "belok kiri di lampu merah" atau "masuk ke jalan tol nomor 3".

Perbedaan Strategi Navigasi

Selain kecerdasan spasial, strategi navigasi juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca Google Maps. Strategi navigasi adalah cara yang digunakan seseorang untuk menentukan arah dan jarak dari suatu lokasi ke lokasi lain. Ada dua jenis strategi navigasi yang umum digunakan, yaitu strategi berbasis orientasi dan strategi berbasis rute.

Strategi berbasis orientasi adalah strategi yang melibatkan konsep jarak dan arah mata angin, seperti "utara", "selatan", "timur", dan "barat". Strategi ini membutuhkan pemahaman yang baik tentang peta dan koordinat. Strategi berbasis rute adalah strategi yang melibatkan penggunaan landmark dan arah relatif, seperti "kiri", "kanan", "depan", dan "belakang". Strategi ini membutuhkan pengamatan yang baik terhadap lingkungan sekitar.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari University of California, laki-laki cenderung menggunakan strategi berbasis orientasi, sedangkan perempuan cenderung menggunakan strategi berbasis rute. Hal ini bisa menjelaskan mengapa laki-laki lebih mudah membaca Google Maps, karena aplikasi ini menampilkan peta dan arah mata angin. Perempuan, sebaliknya, lebih mudah membaca petunjuk verbal, karena mereka lebih mengandalkan landmark dan arah relatif.

Mitos atau Fakta?

Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa ada beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kecerdasan spasial dan strategi navigasi. Perbedaan ini bisa mempengaruhi kemampuan mereka dalam membaca Google Maps. Namun, apakah ini berarti bahwa perempuan tidak bisa membaca Google Maps sama sekali? Tentu saja tidak.

Perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kecerdasan spasial dan strategi navigasi tidak bersifat mutlak. Artinya, tidak semua laki-laki memiliki kecerdasan spasial dan strategi navigasi yang lebih baik daripada perempuan, dan sebaliknya. Ada banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca Google Maps, seperti pengalaman, latihan, motivasi, dan preferensi.

Perempuan juga bisa meningkatkan kecerdasan spasial dan strategi navigasi mereka dengan cara-cara tertentu, seperti sering berpetualang, bermain game, belajar peta, dan menggunakan Google Maps secara aktif. Dengan demikian, perempuan bisa membaca Google Maps dengan baik dan tidak mudah tersesat.

Jadi, anggapan bahwa perempuan sering tersesat karena tidak bisa membaca Google Maps adalah mitos, bukan fakta. Perempuan bisa membaca Google Maps dengan baik asalkan mau belajar dan berlatih. Google Maps adalah aplikasi yang bermanfaat untuk semua orang, tanpa memandang gender. Mari kita gunakan Google Maps dengan bijak dan cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun