Sejak diberlakukannya PSBB di Jawa Barat pada 6 Mei 2020, Â desa Selaawi di Kabupaten Garut ikut melaksanakan kebijakan tersebut guna menekan angka penyebaran covid-19. Desa Selaawi merupakan salah satu desa dengan jumlah masyarakat yang tedata sampai Mei 2020 yaitu sebanyak 6241 jiwa, dengan rata - rata pada rentang usia 16-25 tahun yang mendominasi, hal ini menjadikan cukup banyaknya masyarakat desa Selaawi yang merantau keluar daerah baik itu untuk bekerja atau untuk melanjutkan pendidikan. Sehingga dalam masa pandemi ini banyak masyarakat yang kembali ke daerah Selaawi yang membuat khawatir masyarakat desa Selaawi akan penyebaran covid-19.
Oleh karena itu Universitas Pendidikan Indonesia selaku lembaga pendidikan yang mempunyai kewajiban melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yaitu salah satunya pengabdian dengan mengadakan KKN Prncrgahan covid-19. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang ada di lingkungan UPI merumuskan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Masa Pandemi COVID-19 untuk percepatan penanggulangan COVID-19 yaitu dengan mengusung tema KKN Tematik  Edukasi Pencegahan covid-19. Program yang dilakukan teridiri dari pendataan mengenai Program Pendataan Penduduk Yang Terkait Dengan Upaya Pencegahan Covid-19, Edukasi Pencegahan covid-19 pada masyarakat dan siswa SMA/SMK.
Pentingnya data  penduduk yang terkait dengan upaya pencegahan covid-19  ini dimaksudkan untuk membantu pemutahiran data yang dibutuhkan di dalam upaya pencegahan Covid-19 dan sebagai dasar tindak lanjut program KKN seperti menentukan materi dan perencanaan langkah yang tepat digunakan dalam kegiatan KKN. Program dan kegiatan KKN ini dilakukan dari 17 Mei samapi dengan 10 Juni 2020.
"Alhamdulillah meski di desa Selaawi terdapat cukup banyak penduduk yang keluar masuk daerah, namun tidak terdapat masyarakat yang mengalami gejala serta positif covid-19", ujar Kader Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kecamatan Selaawi saat diwawancara pada Jumat (15/5) .
Program KKN Â yang dilakukan yaitu edukasi pencegahan covid-19 pada siswa SMA dengan penguatan materi mikrobiologi (virus), serta program unggulan yaitu Edukasi Pencegahan Covid-19 dengan memanfaatkan komoditi pangan lokal yaitu kunyit putih sebagai imunodulator yang dilakukan pada siswa kelas X IPS 2, XI MIPA 4, dan XI MIPA 5 SMAN 13 Garut.
EDUKASI COVID-19 PADA SISWA KELAS X DAN XI SMAN 13 GARUT
Program yang dilakukan dengan mensosialisaikan materi pencegahan covid-19 dilakukan secara daring pada grup whatsapp kelas X IPS 2, XI MIPA 4 dan XI MIPA 5. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan selama 4 hari yaitu dari 19 sampai 24 Mei 2020 dengan 3 hari pertemuan memberikan materi dan diskusi serta hari terakhir dilakukan post-test untuk mengukur kemampuan siswa. Kegiatan diisi dengan memberikan materi mengenai covid-19 dan dihubungkan dengan materi mikrobiologi yaitu virus mulai dari cara hidup virus sampai dengan cara menghilangkan virus tersebut, dan prinsip kerja antioksidan dalam meningkatkan imunitas tubuh (biokimia).Â
Selain mendapatkan penguatan materi disekolah, dengan program ini dapat menstimulus siswa dalam  sikap berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan dan contoh kasus mengenai penyebaran covid-19, serta siswa dituntun untuk melihat bahan pangan di lingkungan sekitar yang dapat meningkatkan imunitas guna mencegah penularan covid-19. Diakhir program ini dilakukan kegiatan post-test  untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pencegahan covid-19 dan didapatkan hasil siswa di kelas X IPS 2, XI MIPA 4, dan XI MIPA 5 mengetahui cara pencegahan covid-19 dan mengetahui bahan serta produk pangan yang dapat meningkatkan imunitas guna mencegah penularan covid-19.Â
EDUKASI COVID-19 PADA MASYARAKAT RW 04 DESA SELAAWI
RW 04 di Desa Selaawi mempunyai komoditi pangan yaitu Kunyit Putih, masyarakat biasa menjualnya dalam keadaan segar dan tanpa diolah sehingga memiliki nilai ekonomi yang kurang tinggi. Program yang dilakukan di RW 04 yaitu mengedukasi masyarakat dengan membuat poster manfaat Kunyit Putih karena Kunyit Putih mengandung banyak manfaat sebagai imunodulator.Â
Senyawa dalam tanaman herbal ini seperti Alkaloid, Flavonoid, Glikosida, Saponin dan Tanin mampu memperbanyak jumlah limfosit, meningkatkan toksisitas sel pembunuh kanker (natural killer), sintesis antibodi spesifik dan merangsang aktivitas makrofag. Sifat-sifat tersebut akan menguatkan mekanisme pertahanan tubuh (Primawati, 2013). Sehingga Kunyit Putih sangat cocok sebagai salah satu bahan pangan yang berperan dalam penecegahan covid-19.Â