MANFAAT MANAGEMEN STRATEGIS
Strategic management atau management strategi menurut wheleen dan hunger adalah " That set of managerial decision and action that determines the long-run performances of a corporation '(wheelen and hunger 1998.p.3) Â management strategis dapat di definisikanÂ
sebagai suatu seni dan ilmu untuk menformulasikanÂ
mengimplemtasikan dan mengevaluasi keputusan dengan melakukan evaluasi silang yang memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuan (Dafid F.R 1997 )
Menurut Wheleen dan hunger  di temukan tiga manfaat utama  dari management strategi yaitu Â
 "Clearer sense of strategic vision for the firm "
"sharper focus on what is strategically  important "
"improved understanding of a rapidly changing enviroment "Â
Visi yang lebih jelas, fokus yang lebih tajam dalam strategi  , serta pengertian yang mendalam dalam lingkungan yang merubah secara cepat adalah tiga manfaat dari manajemn strategi yang di rasakan oleh  berbagai organisasi
Elemen dasar  dari managemen  strategi menurut Wheelen dan hunger adalah
"Enviromental  scaning "
 'strategi  formulation"
 "strategy formulation "
"strategy implementation"
 "Evolution dan control "
 Â
Elemen-elemen dasar di atas dapat di jabarkan  sehingga model  dari manajemen  strategis  dapat di lihat  pada 2 gambar di bawah iniÂ
Pemindaan lingkungan (environmental
scanning) diartikan oleh Wheelen dan
Hunger sebagai "...The monitoring, evaluating, and disseminating of information from the external and internal environment to key people within the corporation."
(Wheelen dan Hunger, 1998 :9).
Tujuan dari pemindaan lingkungan adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor
strategis, yaitu elemen-elemen eksternal dan internal yang mempengaruhi masa depan
perusahaan.
Cara paling umum yang dipakai adalah
SWOT Analysis. SWOT adalah akronim yang dipakai untuk menggambarkan dari Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats yang merupakan faktor strategis dari sebuah perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel
(opportunities dan threats) yang berada diluar
organisasi dan khususnya (typically) tidak dalam kendali jangka pendek manajer tingkat
atas. Lingkungan internal terdiri dari varibel-variabel
(strenghts dan weaknesses) yang berada dalam organisasi dan biasanya (usualy) tidak dalam kendali jangka pendek manajer tingkat atas.
Memformulasikan strategi (strategy formulation) diartikan oleh Wheelen dan Hunger sebagai "... The development of long-range plans for the effective management of
environmental opportunities, and threats, in light of corporate strengths and
weaknesses." (Wheelen dan Hunger, 1998 :10).
Mengformulasi strategi adalah
mengembangkan rencana jangka panjang untuk
dapat mengelola organisasi secara efektif mencari peluang dan menghadapi ancaman dari
lingkungan dengan memanfaatkan
kekuatan dan mengurangi kelemahan yang dimiliki
oleh organisasi. Elemen ini juga melibatkan
pendefinisian misi (mission) perusahaan,
Model strategi
Model ini terdiri dari empat tahap utama, yang masing-masing memiliki langkah-langkah yang terstruktur:
Analisis lingkungan eksternal organisasi. Langkah ini melibatkan pemahaman tentang peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh organisasi, serta faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesuksesannya.
Pemahaman lingkungan internal: Tahap ini mencakup evaluasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi. Ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitasnya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan strategis.
2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Penetapan Visi & Misi: Organisasi menetapkan visi dan misi mereka, yang menggambarkan arah yang diinginkan dan tujuan mereka.
Penetapan Tujuan & Sasaran: Organisasi menetapkan tujuan jangka panjang dan sasaran jangka pendek yang spesifik dan dapat diukur.
Analisis SWOT: Tahap ini melibatkan identifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) organisasi.
Pemilihan Strategi: Organisasi memilih strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan mereka. Ini bisa berupa strategi pertumbuhan, diversifikasi, diferensiasi, atau lainnya.
3. Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
Penyusunan Program/Rencana Tindakan: Organisasi merinci langkah-langkah konkrit yang harus diambil untuk melaksanakan strategi yang telah dipilih.
Pengalokasian Sumber Daya: Sumber daya seperti anggaran, tenaga kerja, dan teknologi dialokasikan sesuai dengan rencana strategis.
Pengembangan Kepemimpinan & Budaya Organisasi: Kepemimpinan yang kuat dan budaya organisasi yang mendukung strategi sangat penting untuk suksesnya sebuah implementasi.
4. Evaluasi & Pengendalian Strategi (Strategy Evaluation & Control)
Monitoring & Evaluasi: Organisasi terus memantau progress strategi dan mengukur apakah tujuan dan sasaran telah tercapai.
Pengendalian & Koreksi: Jika ada ketidak-sesuaian antara kinerja aktual dan yang diharapkan, tindakan perbaikan dan penyesuaian dapat dilakukan.
Kesimpulan  :
 Model strategi ini memberikan pnduan strutrual bagi organisasi mereka beradaptasi dengan  perubahan lingkungan bisnis, membantu or ganisasi untuk tetap fokus pada tujuan mereka , meng-identifikasi peluang dan ancaman dan memakasimalkan kekuatan internal mereka dengan demikan model wheleen dan hunger dapat mencapai keunggulan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H