Mohon tunggu...
Tomas Rivaldo
Tomas Rivaldo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Vokasi, dengan jurusan Teknologi radiologi Pencitraan pada Tahun Pertama. Memiliki hobi membaca, dan sekarang sedang fokus dalam bidang design dan publikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemeriksaan Femur AP dan Lateral

22 Juni 2024   22:18 Diperbarui: 22 Juni 2024   22:35 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK 

Sinar-X merupakan sumber radiasi pengion yang paling banyak digunakan untuk pemeriksaan diagnostik, salah satunya pemeriksaan radiografi pada os. femur. Pemeriksaan radiografi femur merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan dari os. femur. Pemeriksaan ini menggunakan sinar radiasi primer dalam pemanfaatannya, yang membuat pemeriksaan ini menjadi tantangan dalam segi proteksi serta perlindungannya dan teknik yang tepat dalam penangannya. Melalui peninjauan literatur yang komprehensif, artikel ini membahas prosedur dalam pemeriksaan os. femur, proteksi radiasi yang dilakukan, dan teknik pemroyeksian dalam penerapan. Dimulai dengan studi literatur dengan data yang digunakan merupakan kajian dari artikel ilmiah, makalah, serta buku yang sesuai dengan fokus penelitian dengan tujuan meningkatkan pemahaman yang mendalam mengenai pemeriksaan radiografi os. femur, proteksi, dan teknik yang berguna dalam memberikan penangan yang tepat kepada pasien. Kata kunci : Radiografi, Femur, Proyeksi, Teknik 

PENDAHULUAN 

Tulang paha atau femur adalah bagian tubuh terbesar dan tulang terkuat pada tubuh manusia. Tulang Femur menghubungkan tubuh bagian pinggul dan lutut (Wahyuni, 2015). Os Femur memiliki fungsi untuk menyokong berat badan, memelihara sikap tegak tubuh manusia, menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang, dapat menjadi kaku dan lentur (Whelan et al., 2019). Tulang paha atau femur adalah bagian tubuh terbesar dan tulang terkuat pada tubuh manusia. Tulang Femur menghubungkan tubuh bagian pinggul dan lutut. Pemeriksaan femur sering dilakukan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis, seperti fraktur, infeksi, tumor, dan kelainan tulang lainnya. Proyeksi yang dilakukan pada pemeriksaan ini adalah proyeksi Antero-Posterior dan Lateral, Pesawat Rontgen yang digunakan General X-Ray dengan menggunakan kVp 80-85. Pencatatan gambaran menggunakan Computed Radiography (CR). 

METODOLOGI 

Artikel ini memberikan gambaran umum tentang metode yang digunakan untuk memeriksa femur, tulang yang sangat penting dalam tubuh manusia. Pemeriksaan femur sangat penting untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi yang mempengaruhi sendi pinggul dan lutut. Artikel ini didasarkan pada tinjauan komprehensif terhadap literatur yang ada tentang pemeriksaan femur. Tinjauan ini mencakup studi literatur yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah terkemuka dan buku-buku tentang topik pembahasan pemeriksaan femur. Tinjauan literatur memberikan pemahaman rinci tentang metode dan teknik yang digunakan untuk memeriksa femur. Artikel ini diakhiri dengan meringkas metode utama yang digunakan untuk memeriksa femur. Artikel ini juga menyoroti pentingnya pemeriksaan komprehensif dalam mendiagnosis dan mengobati kondisi yang berhubungan dengan femur. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pemeriksaan radiografi femur hal yang pertama dilakukan yaitu melakukan persiapan pada alat, persiapan pasien serta teknik pemeriksaan yang akan digunakan. Pada pemeriksaan radiografi femur tidak memerlukan persiapan khusus, persiapan yang mungkin dapat dilakukan oleh pasien seperti membuka kaitan atau kancing celana, atau bisa juga mengganti pakaian dengan pakaian khusus. Pada pemeriksaan femur kaset atau Imaging Plate diletakkan secara horizontal agar gambaran yang dihasilkan dapat memperlihatkan keseluruhan dari femur, gunakan juga marker untuk menandakan bagian yang diperiksa, atur faktor eksposi seperti kv ataupun mAs yang sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan. posisikan pasien dengan posisi tidur terlentang diatas meja pemeriksaan, dan letakkan bagian yang akan diperiksa di atas Imaging Plate/kaset, usahakan kolimasi yang digunakan sejajar tidak kurang dan tidak lebih. central point pada pemeriksaan radiografi femur berada pada pertengahan femur Indikasi klinis yang mungkin terjadi pada pemeriksaan femur yaitu adanya fraktur, lesi pada tulang, ataupun kondisi patologis seperti osteoporosis dan osteomielitis. pada pemeriksaan femur AP dan lateral kriteria gambaran yang baik harus memvisualisasikan seluruh dari bagian femur, caput femoris terlihat serta sendi pada daerah genu juga terlihat, dan tidak ada gambaran yang terpotong. tujuan dari pemeriksaan femur yaitu untuk mengetahui kondisi tulang, sehingga harus dipastikan daerah yang mengalami fraktur atau memiliki kelainan harus terlihat jelas. penggunaan proyeksi AP bertujuan untuk memperlihatkan anatomi normal dari femur serta menampakkan fraktur yang ada pada area depan atau AP. sedangkan penggunaan proyeksi Lateral bertujuan untuk memperlihatkan femur dari arah samping serta memperlihatkan fraktur yang ada pada posisi lateral sehingga dapat melengkapi diagnosa pada proyeksi AP. hasil citra yang baik sangat dibutuhkan untuk mendiagnosis suatu penyakit yang diderita oleh pasien, maka dari itu dibutuhkan gambaran yang baik agar menghindari kesalahan diagnosis. 

KESIMPULAN

Dalam pemeriksaan radiografi femur, persiapan yang tepat sangat penting. Ini termasuk mempersiapkan peralatan, persiapan pasien, dan teknik pemeriksaan. Persiapan pasien meliputi melepaskan benda-benda logam dan memposisikan pasien terlentang diatas meja pemeriksaan. Imaging plate atau kaset ditempatkan secara horizontal untuk menangkap seluruh femur. Titik pusat pemeriksaan berada di middle of femur. Pemeriksaan Ini bertujuan untuk menentukan kondisi tulang. Memastikan bahwa area yang mengalami fraktur atau dislokasi dapat terlihat dengan jelas. Proyeksi AP dan lateral digunakan untuk menunjukan anatomi normal dan fraktur dari sudut yang berbeda, sehingga dapat memberikan diagnosis yang komprehensif. Kriteria gambar yang baik termasuk memvisualisasikan semua bagian femur, tanpa gambar yang terpotong, dan memastikan bahwa caput femoris dan sendi di area genu terlihat. Pendekatan menyeluruh ini membantu dalam mendiagnosis kondisi seperti fraktur, lesi pada tulang, osteoporosis, dan osteomielitis secara akurat. 

REFERENSI

Adler, R. A. Management of endocrine disease: Atypical femoral fractures: risks and benefits of long-term treatment of osteoporosis with anti-resorptive therapy. Eur. J. Endocrinol. 2018;178, R81–R87. 

Alshahrani, F. & Kendler, D. Femoral fractures in osteoporotic patients on bisphosphonates. A case report. J. Clin. Densitom. 2012;15, 380–384. 

Black, D. M., Abrahamsen, B., Bouxsein, M. L., Einhorn, T. & Napoli, N. Atypical femur fractures: Review of epidemiology, relationship to bisphosphonates, prevention, and clinical management. Endocr. Rev. 2019;40, 333–368.

Black, D. M. et al. Atypical femur fracture risk versus fragility fracture prevention with bisphosphonates. N. Engl. J. Med. 2020;383, 743–753. 

Bontrager,K.L,and Lampignano,J.P. TexBook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. 7th Edition,Mosby Elsevier. 2010 Cleto-Zepeda, G., Durán-Martínez, N. & Tena-Sanabria, M. E. Atypical femoral fracture, case report and literature review. Acta Ortop Mex 33, 39–41 (2019). 

Edwards, B. J. et al. Bisphosphonates and nonhealing femoral fractures: analysis of the FDA Adverse Event Reporting System (FAERS) and international safety efforts: A systematic review from the Research on Adverse Drug Events And Reports (RADAR) project. J. Bone Jt. Surg. Am. 2013;95, 297–307. 

Espey, R., Grimes, S., Heyburn, G. & Kealey, W. D. The first reported case of Atypical Femoral Fracture caused by daily ibandronate prescribed for bone metastases in breast cancer. BMJ Case Rep. 2017. 

Hirano, F. et al. Disturbance of osteonal bone remodeling and high tensile stresses on the lateral cortex in atypical femoral fracture after long-term treatment with Risedronate and Alfacalcidol for osteoporosis. Bone Rep 2021;14, 101091. 

Jha, S., Wang, Z., Laucis, N. & Bhattacharyya, T. Trends in media reports, oral bisphosphonate prescriptions, and hip fractures 1996–2012: An ecological analysis. J. Bone Miner. Res. 2015;30, 2179–2187. 

Khow, K. S., Shibu, P., Yu, S. C., Chehade, M. J. & Visvanathan, R. Epidemiology and postoperative outcomes of atypical femoral fractures in older adults: A systematic review. J. Nutr. Health Aging 2017;21, 83–91. 

Kokubo Y, Uchida K, Takeno K, et al.. Dislocated intra-articular femoral head fracture associated with fracture-dislocation of the hip and acetabulum: report of 12 cases and technical notes on surgical intervention. Eur J Orthop Surg Traumatol 2013;23:557–564. 

Lampignano, J., & Kendrick, L. E. Bontrager's Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy-E-Book: Bontrager's Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy-E-Book. Elsevier Health Sciences. 2017. 

Lampignano, J., & Kendrick, L. E. Bontrager's Handbook of Radiographic Positioning and Techniques, 10e, South Asia Edition-E-Book. Elsevier Health Sciences. 2021 

LeBlanc, E. S. et al. Evaluating atypical features of femur fractures: How change in radiological criteria influenced incidence and demography of atypical femur fractures in a community setting. J. Bone Miner. Res. 2017;32, 2304–2314. 

Massè A, Aprato A, Alluto C, Favuto M, Ganz R. Surgical hip dislocation is a reliable approach for treatment of femoral head fractures. Clin Orthop Relat Res 2015;473:3744–3751. 

Mostafa MF, El-Adl W, El-Sayed MA. Operative treatment of displaced Pipkin type I and II femoral head fractures. Arch Orthop Trauma Surg 2014;134:637–644. 

Park MS, Yoon SJ, Choi SM. Hip arthroscopic management for femoral head fractures and posterior acetabular wall fractures (Pipkin type IV). Arthrosc Tech 2013;2:e221–e225. 

Puhaindran, M. E. et al. Atypical subtrochanteric femoral fractures in patients with skeletal malignant involvement treated with intravenous bisphosphonates. J. Bone Jt. Surg. Am. 2011;93, 1235–1242. 

Ricci WM, McAndrew CM, Miller AN, Avery MC. Open reduction and internal fixation of the femoral head via the Smith-Petersen approach. J Orthop Trauma 2018;32:S16–S17. 

Romeo NM, Firoozabadi R. Classifications in brief: the Pipkin classification of femoral head fractures. Clin Orthop Relat Res 2018;476:1114–1119. 

Selga, J., Nuñez, J. H., Minguell, J., Lalanza, M. & Garrido, M. Simultaneous bilateral atypical femoral fracture in a patient receiving denosumab: Case report and literature review. Osteoporos. Int. 2016;27, 827–832. 

Shane, E. et al. Atypical subtrochanteric and diaphyseal femoral fractures: Second report of a task force of the American Society for Bone and Mineral Research. J. Bone Miner. Res.2014;29, 1–23. 

Tosounidis T, Aderinto J, Giannoudis PV. Pipkin type-III fractures of the femoral head: fix it or replace it? Injury 2017;48:2375–2378. 

Wang CG, Li YM, Zhang HF, Li H, Li ZJ. Anterior approach versus posterior approach for Pipkin I and II femoral head fractures: a systemic review and meta-analysis. Int J Surg 2016;27:176–181. 

Wahyuni, S. Penentuan Kondisi Tulang Femur Menggunakan Analisis Tekstur Pada Citra Digital. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology, 2015;1(2);173-190.

Whelan, R., Shaffer, A., & Dohar, J. E. Button Battery Versus Stacked Coin Ingestion: A Conundrum For Radiographic Diagnosis. International Journal Of Pediatric Otorhinolaryngology, 126, 109627.2019  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun