[caption id="attachment_322787" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Perkembangan smartphone di tahun 2014 ini sangat pesat bahkan cenderung liar tak terkendali. Demi reputasi dan citra, vendor kelas atas cenderung membuat smartphone dengan spesifikasi “gila-gila-an” yang sebetulnya tak berguna bagi fungsi smartphone itu sendiri.
Saat ini, muncul smartphone kelas atas dengan layar 5” Resolusi Full HD (1020x1980 (2K) ) atau bahkan 4K dan memiliki processor 4 atau 8 core 2-2.5 GHz 32bit atau 64bit dengan RAM 3 GB – 4 GB . Dengan spesifikasi setinggi itu, tetap saja Smartphone hanya menjalankan fungsi “Call, SMS, Email, Chating, Kalendar, sedikit mengetik dan memainkan movie HD” , ditambah kemampuan memotret plus games.
Sebagai perbandingan, PC Desktop saya pada 5 tahun yang lalu memiliki spesifikasi processor AMD dual core 64 bit 3 GHz dengan RAM 2 GB, VGA AMD Radeon dan HDD 1 TB, Monitor 19” 1440x900. Selain untuk menjalankan aplikasi dasar seperti Internet, Office, hiburan, hingga sekarang masih cukup enak untuk menjalankan aplikasi berat dan rakus memory seperti CorelDRAW Graphic Suite 15 dan Adobe Photoshop Creative Suite 5. Memainkan Games 3D pun masih cukup mulus dengan memakai seting tertentu.
Bisa dilihat, spesifikasi smartphone sekarang ini telah melampaui PC Desktop pada 5 tahun yang lalu. Ironisnya smartphone itu tetap hanya memiliki fungsi banyak tetapi tetap terbatas. Artinya, spesifikasi itu menjadi sia-sia karena tak bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Jauh lebih bermanfaat bila memilih smartphone kelas menengah dan sisa uangnya bisa digunakan untuk membeli notebook, konsol games atau Kamera Mirrorless / DSLR.
Untuk memilih dan membeli Smartphone kelas menengah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.Merk dan Toko dimana kita membeli
Merk bisa menunjukan kualitas dari Smartphone walau terkadang tak selalu begitu. Karena akan selalu ada 2,3 produk yang cacat. Paling tidak merk menunjukan tingkat kepercayaan akan jaminan mutu.
Akan tetapi, merk terkenal seperti Samsung, dikelas menengah memiliki harga yang tak masuk di akal karena spesifikasinya rendah. Pilihannya bisa ke merk lainnya yang bermain di spesifikasi tinggi dengan harga yang bisa diterima atau merk lokal dengan spesifikasi cukup tinggi dengan harga yang terjangkau.
Memilih dan membeli smartphone “lokal” memiliki resiko tersendiri karena ada beberapa toko maupun distributor yang bermain curang. Seperti yang terjadi di ITC Roxy Mas atau ITC Fatmawati. Misalnya HP bekas kualitas jelek dijual sebagai HP Baru. Mereka biasa melakukan itu karena box dan isinya terlihat masih mulus dan kartu garansinya tidak di cap dan dibiarkan kosong.
Ada juga antara Serial Number di Box dengan Serial Number HP berbeda, walau HP ini keluaran seri terbaru. Hal Ini menunjukan bahwa ini merupakan HP yang sudah direkondisi.
Untuk mengeceknya sungguh mudah. Dari System Android masuk ke setting, sentuh menu paling bawah “about phone”, sentuh “status” dan samakan build number, imei dan serial number antara yang tertera di HP dengan yang di box.
Karena itu membeli di toko online terkenal, toko resmi atau toko terpercaya jauh lebih aman.
* Kejadian ini berdasarkan pengalaman sendiri. , ketika membeli HP merk Cross ( sekarang merknya menjadi EveCoss )di ITC Roxymas dan Advan S5J di ITC Fatmawati .
Di ITC RoxyMas, ketika menyadari yang dibeli HP bekas, dan tiga hari kemudian timbul masalah. Sesuai perjanjian, HP bisa ditukar dengan HP baru . Ternyata mendapat HP bekas juga. Saat itu juga diputuskan HP dikembalikan ke toko ( dijual kembali ) dan rugi sekitar 20%.
Pada peristiwa kedua , karena HP rusak dan dibutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaikinya, akhirnya membeli HP “sementara”. Pilihan jatuh pada Advan S5J, spek cukup harga murah. Tetapi ketika dicek built number berbeda no nya antara yang di HP dan yang di Box. Yang lebih parah serial number di “HP tak diketahui”.
2.Spesifikasi dan Harga
Direntang harga 4 juta-an, ada “merk Lokal” Polytron W9500 Prime 5 dengan spesifikasi yang bagus. Layar 5” Full HD = 1080x1920, RAM 2 GB, Storage 32 GB, CPU MTK 4 core 1.5 Ghz. Kelemahan smartphone ini adalah di Baterai yang hanya 2000 mAh. Dan harus bersaing dengan Lenovo K900 yang terlihat lebih baik atau Lenovo Vibe X yang lebih menarik perhatian.
Direntang harga 2 – 3 juta ada Merk lain dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan harga yang bisa diterima adalah Lenovo S920, Lenovo P780, dan Moto G ( di Indonesia, Moto G akan keluar pada akhir Februari ).
Pada umumnya, Layar, 4.5” – 5” dengan resolusi HD = 720x1280 memiliki tampilan yang sangat baik. Ditambah dengan Processor 4 core dan RAM 1 GB, Storage 8 GB – 16 GB, sudah sangat memadai untuk menjalankan Android Jellybean atau KitKat.
3.Baterai
Baterai dengan kapasitas besar menjadi pilihan rasional yang baik, besarnya berkisar antara 2200 mAh – 4000 mAh . Bukan hanya besarnya mAh, seberapa lama smartphone bisa bertahan sebenarnya lebih ditentukan oleh Power Management, Chip dan kualitas baterai itu sendiri. Ini yang berbeda antara smartphone yang satu dengan smartphone yang lainnya.
Sedikit Mengenai Aplikasi dan Games di Android
Banyak yang memilih Smartphone atau tablet dengan spesifikasi tinggi dengan alasan, untuk menginstall banyak aplikasi dan juga untuk bisa bermain games.
Untuk aplikasi memang beberapa diantaranya ada yang berguna seperti Peta, Kontak, Jadwal, Email, Browser, Office, Edukasi dan lain sebagainya. Tetapi aplikasi ini tak memerluhkan spesifikasi hadware yang terlalu tinggi. Cukup memperbesar storage saja untuk bisa menginstall banyak aplikasi.
Lagipula sebagian besar dari aplikasi Android itu adalah berupa Tools seperti Baterai Saver, Optimize, Cleaner & Task Manager, Backup Restore, File Manager, Aplikasi Manager, Kamera , Foto, Themes & Launcher, Caller ID, Dialer Pro, Kalendar, Anti Virus dsb. Menginstall banyak aplikasi yang memiliki kesamaan fungsi hanyalah mubazir dan justru membuat baterai semakin cepat habis.
Semua aplikasi gratis akan selalu memunculkan iklan ( Adware ) yang tak diinginkan. Bahkan aplikasi yang tak dijalankan selalu terload secara otomatis. Hal ini mengakibatkan banyak resource yang terpakai seperti memory dan baterai. Ini merupakan kelemahan dari Sistem Android beserta aplikasi gratisnya.
Bagaimana bila untuk memainkan games di Android ? Saya memainkan beberapa games di Samsung Galaxy Note 8 . Penilaian saya adalah tak ada games Android yang sebagus dan semenarik games di PC. Bahkan bila dibandingkan dengan Games yang lama seperti NBA Live 2000, Command & Conquer : Red Alert 2, Age of Empire 2 : Age The King, Heroes of Might and Magic IV dan V, Warcraft III Reign of Chaos. Sangat jauh perbedaannya, padahal games di PC ini telah ada sejak 14 tahun yang lalu !.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H