Mohon tunggu...
Tom Artandi
Tom Artandi Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya seseorang yang hobi menulis apapun yang menarik perhatian.

Andai bisa menulis yang bermanfaat itu lebih bernilai.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Memilih dan Membeli SmartPhone Kelas Menengah

15 Februari 2014   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_322787" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Perkembangan smartphone di tahun 2014 ini sangat pesat  bahkan cenderung liar tak terkendali. Demi reputasi dan citra, vendor kelas atas cenderung membuat smartphone dengan spesifikasi “gila-gila-an” yang sebetulnya tak berguna bagi fungsi smartphone itu sendiri.

Saat ini, muncul smartphone kelas atas dengan layar 5” Resolusi Full HD (1020x1980 (2K) ) atau bahkan 4K dan memiliki processor 4 atau 8 core 2-2.5 GHz 32bit atau 64bit dengan RAM 3 GB – 4 GB .  Dengan spesifikasi setinggi itu, tetap saja Smartphone hanya menjalankan   fungsi “Call, SMS,  Email, Chating, Kalendar, sedikit mengetik dan memainkan movie HD” , ditambah kemampuan memotret  plus games.

Sebagai perbandingan, PC Desktop saya pada 5 tahun  yang lalu memiliki  spesifikasi processor AMD dual core 64 bit 3 GHz dengan RAM 2 GB, VGA AMD Radeon dan HDD 1 TB,  Monitor 19”  1440x900. Selain untuk menjalankan aplikasi dasar seperti Internet, Office,  hiburan, hingga sekarang masih cukup enak untuk menjalankan  aplikasi berat dan rakus memory seperti CorelDRAW Graphic Suite 15 dan Adobe Photoshop Creative Suite 5.  Memainkan Games 3D pun  masih cukup mulus dengan memakai seting tertentu.

Bisa dilihat, spesifikasi smartphone sekarang ini telah melampaui PC Desktop  pada 5 tahun yang lalu. Ironisnya smartphone itu tetap hanya memiliki fungsi  banyak tetapi  tetap terbatas.  Artinya, spesifikasi itu menjadi sia-sia karena tak bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Jauh lebih bermanfaat bila memilih smartphone kelas menengah dan sisa uangnya bisa digunakan  untuk membeli notebook,  konsol games atau Kamera Mirrorless / DSLR.

Untuk  memilih dan membeli Smartphone kelas menengah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1.Merk dan Toko dimana kita membeli

Merk  bisa menunjukan kualitas dari Smartphone  walau terkadang tak selalu begitu. Karena akan selalu ada 2,3  produk yang cacat. Paling tidak merk menunjukan tingkat kepercayaan akan jaminan mutu.

Akan tetapi, merk  terkenal seperti Samsung,  dikelas menengah memiliki  harga yang tak masuk di akal  karena spesifikasinya rendah.  Pilihannya bisa ke merk lainnya yang bermain di spesifikasi  tinggi dengan harga yang bisa diterima atau merk lokal dengan spesifikasi cukup tinggi dengan harga yang terjangkau.

Memilih dan membeli smartphone “lokal” memiliki resiko tersendiri karena ada beberapa  toko maupun distributor yang bermain curang.  Seperti yang terjadi di ITC Roxy Mas atau ITC Fatmawati. Misalnya HP bekas kualitas jelek dijual sebagai HP Baru. Mereka biasa melakukan itu karena box dan isinya terlihat masih mulus dan kartu garansinya tidak di cap dan dibiarkan kosong.

Ada juga  antara Serial Number  di Box dengan Serial Number  HP berbeda, walau HP ini keluaran seri terbaru.  Hal Ini  menunjukan bahwa ini merupakan HP yang sudah direkondisi.

Untuk mengeceknya sungguh mudah. Dari System Android masuk ke setting, sentuh menu paling bawah “about phone”, sentuh “status” dan samakan build number, imei dan serial number antara yang tertera di HP dengan yang di box.


Karena itu membeli di toko online terkenal, toko resmi atau toko terpercaya jauh lebih aman.

* Kejadian ini berdasarkan pengalaman  sendiri. , ketika membeli HP merk Cross ( sekarang merknya menjadi EveCoss )di ITC Roxymas   dan Advan S5J  di ITC Fatmawati .

Di ITC RoxyMas, ketika menyadari  yang dibeli HP bekas, dan  tiga hari kemudian  timbul masalah. Sesuai perjanjian, HP bisa ditukar dengan HP baru . Ternyata mendapat HP bekas juga. Saat itu juga  diputuskan HP  dikembalikan ke toko ( dijual kembali ) dan rugi sekitar 20%.

Pada peristiwa kedua , karena HP rusak dan dibutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaikinya, akhirnya membeli HP “sementara”. Pilihan jatuh pada Advan S5J, spek cukup harga murah. Tetapi ketika dicek built number  berbeda no nya antara yang di HP dan yang di Box. Yang lebih parah serial number di “HP tak diketahui”.

2.Spesifikasi dan Harga

Direntang harga 4  juta-an,  ada  “merk Lokal”  Polytron W9500 Prime 5   dengan spesifikasi yang  bagus. Layar 5” Full HD = 1080x1920, RAM 2 GB, Storage 32 GB, CPU MTK 4 core 1.5 Ghz. Kelemahan  smartphone ini adalah di Baterai yang hanya 2000 mAh.  Dan harus bersaing dengan Lenovo K900 yang terlihat lebih baik atau Lenovo Vibe X yang lebih menarik perhatian.


Direntang harga 2 – 3 juta  ada Merk lain dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan harga yang bisa diterima adalah Lenovo S920, Lenovo P780,  dan Moto G ( di Indonesia, Moto G akan keluar pada akhir Februari ).

Pada umumnya, Layar, 4.5” – 5” dengan resolusi  HD = 720x1280 memiliki tampilan yang sangat baik. Ditambah dengan Processor  4 core dan RAM 1 GB, Storage 8 GB – 16 GB, sudah sangat memadai untuk menjalankan Android Jellybean atau KitKat.

3.Baterai

Baterai dengan kapasitas besar menjadi pilihan rasional yang baik, besarnya berkisar antara 2200 mAh  – 4000 mAh .  Bukan hanya besarnya mAh,  seberapa lama smartphone bisa bertahan sebenarnya lebih ditentukan oleh Power Management, Chip dan kualitas baterai itu sendiri. Ini yang berbeda antara smartphone yang satu dengan smartphone yang lainnya.

Sedikit Mengenai Aplikasi dan Games di Android

Banyak yang memilih Smartphone atau tablet dengan spesifikasi tinggi dengan alasan, untuk menginstall banyak aplikasi dan juga  untuk bisa bermain games.

Untuk aplikasi memang  beberapa diantaranya ada yang berguna seperti  Peta, Kontak, Jadwal, Email, Browser,  Office, Edukasi  dan lain sebagainya. Tetapi aplikasi ini tak memerluhkan spesifikasi hadware yang terlalu tinggi. Cukup memperbesar storage saja untuk bisa menginstall banyak aplikasi.

Lagipula sebagian besar dari aplikasi Android  itu adalah berupa Tools seperti Baterai Saver, Optimize,  Cleaner & Task Manager, Backup Restore, File Manager, Aplikasi Manager, Kamera , Foto, Themes & Launcher, Caller ID, Dialer Pro, Kalendar, Anti Virus dsb.  Menginstall banyak aplikasi  yang memiliki kesamaan fungsi hanyalah mubazir dan justru membuat baterai semakin cepat habis.

Semua aplikasi gratis   akan selalu memunculkan iklan ( Adware ) yang tak diinginkan.  Bahkan aplikasi yang tak dijalankan selalu terload secara otomatis. Hal ini mengakibatkan banyak resource yang terpakai seperti memory dan baterai.  Ini merupakan kelemahan dari Sistem Android beserta aplikasi gratisnya.

Bagaimana bila untuk memainkan games di Android ?  Saya memainkan beberapa games di  Samsung Galaxy Note 8 . Penilaian saya adalah tak ada  games Android yang sebagus dan semenarik  games di PC. Bahkan bila dibandingkan dengan Games yang lama seperti  NBA Live 2000, Command & Conquer :  Red Alert 2, Age of Empire 2 : Age The King, Heroes of Might and Magic IV dan V, Warcraft III Reign of Chaos. Sangat jauh perbedaannya,  padahal games di PC  ini telah ada sejak 14 tahun yang lalu !.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun