Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakekatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung.Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi.Dalam pengerjaan operasi hitung,seseorang dituntut bersikap,teliti,cermat,hemat,cepat,dan tepat.
Saat mengerjakan masalah matematika,seseorang sebenarnya dituntut untuk mengerjakan dengan teliti dan cermat.Jangan sampai ada pengerjaan yang salah.Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati.
Setelah diperoleh hasilnya,hasil itu perlu dicek lagi apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak.Intinya, matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati hati dalam melangkah.
Matematika juga melatih sikap hemat,simpel dalm bertindak berbicara,selalu "to the point",dan tidak bertele tele.Kalimatnya ringkas dan mudh dipahami.Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika juga memuat unsur pembelajaran sikap hemat.
2)Sikap jujur,tegas dan bertanggung jawab
Matematika juga mengajarkan sikap jujur,tegas,dan benar.Tegas pada permasalah diatas dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 7x 3 pasti 21.Â
Kita tegas mengatakan 7 x 3 =21 adalah benar.Kalau bukan 21,kita tegas mengatakan itu salah. Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian.
Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yang kuat dan benar.Â
Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan,kita diajarkan bahwa setiap perkataan,kehendak,dan perbuatan harus berdasarkan sumber yang benar.
3)Sikap pantang menyerah dan percaya diri
Seperti yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika,matematika sebenarnya juga mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika,kita tidak boleh menyerah.