Sekalipun Jokowi sudah berkali-kali membantah bahkan mengecam pihak-pihak yang mengusulkan tiga periode kepemimpinannya, tampaknya masih ada saja pihak-pihak yang berasumsi bahwa pengambilalihan Partai Demokrat memiliki tujuan besar untuk meloloskan kepemimpinan Jokowi menjadi tiga periode.
Jokowi sendiri mengatakan bahwa pihak-pihak yang mengusulkan tiga periode kepemimpinannya bagaikan mencoreng wajahnya. Sebab Jokowi tahu bahwa terlalu banyak harga yang harus dibayar jika dia harus menjalani tiga periode kepemimpinan sebagai presiden.
Ada undang-undang Dasar atau Konstitusi yang harus diubah. Bukan hanya itu, mungkin akan terjadi konflik di antara masyarakat antara mereka yang setuju dan tidak. Lagipula pengusulan tiga Periode adalah upaya mengkhianati semangat reformasi.
Kita tahu bahwa tidak mudah memperjuangkan demokrasi. Sejarah mencatat begitu banyak nyawa melayang saat upaya penurunan rezim otoriter Presiden Soeharto dilakukan. Jokowi pasti sangat mengerti hal ini, itu kenapa upaya tiga periode tampaknya lebih pada hasutan orang di sekeliling Jokowi.
Dan bahkan Jokowi juga tidak tahu ada intrik-intrik di Partai Demokrat. Apa yang terjadi di Demokrat murni agenda pribadi Moeldoko dan konflik internal partai Demokrat.
Jokowi adalah seorang nasionalis dan negarawan tidak mungkin dia mengkhianati semangat reformasi. Jika kita lihat selama ini Jokowi selalu berpegang teguh pada konstitusi. Dalam seluruh kebijakannya Jokowi selalu mendasarinya pada konstitusi.
Maka tak mungkin Jokowi mengkhianati apa yang sudah dilakukannya sendiri. Mungkin akan ada bisikan dan dorongan dari berbagai pihak yang merasa nyaman dengan kekuasaan Jokowi. Pasti ada pihak-pihak yang mendorong Jokowi agar tiga periode, agar jabatan yang diembannya aman, agar mereka bisa menikmati kenyamanan dari kekuasaan.
Sebagai seorang negarawan Jokowi sudah membuktikan banyak melawan arus. Jokowi berani melawan para mafia yang merugikan masyarakat. Mulai dari mafia tanah, mafia pungli, dan para mafia yang bermain di ranah kekayaan alam Indonesia. Bahkan lembaga-lembaga yang dirasa Jokowi menjadi tempat bersarangnya para mafia dibubarkan oleh Jokowi.
Inilah keberanian Jokowi yang tidak dimiliki presiden presiden sebelumnya. Itu sebab banyak orang gerah dengan sepak terjang Jokowi. Banyak orang merasa bisnis kotornya tidak lagi bisa berjalan dengan mulus di bawah kepemimpinan Jokowi.
Namun memang tidak bisa dipungkiri kehebatan Jokowi juga dimanfaatkan berbagai pihak. Memang pihak-pihak yang memanfaatkan Joko ini juga pada ujungnya harus berurusan dengan hukum. Karena Jokowi tidak akan melindungi pelanggar hukum.
Lihat saja bagaimana para menteri Jokowi harus diciduk oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Jokowi tidak main-main dia tidak melindungi para menterinya yang terjerat korupsi. Mungkin banyak orang kaget dengan sikap Jokowi ini.
Karena mereka yang dekat dengan Jokowi tidak menyangka bahwa Jokowi punya tekad dan nekat memberantas siapapun yang merugikan negara dan rakyat.
Dari sini saja kita bisa menilai bahwa Jokowi tidak akan mengkhianati semangat konstitusi dan Reformasi. Hanya saja memang ada pihak-pihak yang coba menghembuskan isu tiga periode demi memancing Jokowi agar tergiur mengambil peluang tersebut.
Tapi percayalah Jokowi tidak akan melakukan hal itu karena dia juga sudah menyatakannya. Bagaimanapun demokrasi di Indonesia semakin hari semakin membaik dan tidak boleh dirusak dengan pola-pola otoriter baru.
Dan Jokowi sangat mengerti hal ini, itu kenapa dia menolak memimpin Indonesia lebih dari dua periode. Dia hanya ingin memimpin Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H