Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma Keok Lawan Anies, Gibran Turun Gunung Lawan Anies

7 Februari 2021   06:57 Diperbarui: 7 Februari 2021   07:56 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur saya tidak mengerti dengan wacana yang muncul bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berpotensi mengusung Anies Baswedan dalam pilgub DKI Jakarta Nanti. Mengusung Anies Baswedan hanya menggadaikan harga diri partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut. Sebab selama ini PDIP sering mengkritik kebijakan Anies Baswedan. Anies dinilai buruk maka dia dikritik. Lalu bagaimana mungkin PDIP mengusung seseorang yang kinerjanya dianggap buruk demi sekedar menambah jumlah kadernya yang memiliki jabatan publik.

Menganggap Anies Baswedan adalah lawan yang berat tidaklah salah. Namun potensi Anies Baswedan untuk kalah dalam pilgub DKI Jakarta sangatlah besar. Alasannya Anies dinilai lalai dalam banyak kebijakan. Seperti tidak baiknya penanganan pandemi covid 19 di Jakarta, janji kampanye yang banyak tidak terealisasi, gelapnya kasus dana penyelenggaraan Formula E, hingga tidak jelasnya prioritas dan program kerja kota Jakarta.

Maka posisi Risma yang saat ini menjabat Menteri Sosial sejatinya sangat tangguh untuk mengalahkan Anies. Itu sebab sangat tidak berintegritas ketika PDIP pembuka wacana mengusung Anies Baswedan karena keretakan hubungan Anies dengan Gerindra. 

Padahal biarlah Anies jadi sosok yang diusung Partai Keadilan Sejahtera karena selama ini kerap membela Anies Baswedan. Sebab mengusung kader dalam Pilkada bukanlah kompetisi antar partai di mana pemenangnya ditentukan dengan skema "partai mana yang paling banyak menyumbang kader untuk mengisi jabatan pejabat publik." Pilkada adalah pertarungan idealisme dan program dalam usaha menyelamatkan rakyat.

Risma si walikota Surabaya menurut saya sudah sangat kuat untuk bertarung dalam pilgub DKI Jakarta. Sebab saat ini ada begitu banyak pendukung Anies yang kecewa karena kinerja Anies ternyata tidak seperti yang diharapkan. 

Dalam isu reklamasi, penanganan banjir, rumah DP 0%, adalah topik yang bisa dimainkan untuk menggerus kepercayaan warga DKI kepada Anies. Informasi-informasi ini adalah fasilitas yang bisa dimanfaatkan PDIP saat mengusung Risma. Apalagi gaya kepemimpinan Risma sangat mirip dengan Jokowi. Maka warga DKI Jakarta akan bernostalgia dengan suksesnya kepemimpinan Jokowi menjadi gubernur DKI Jakarta.

Maka pada titik ini saya sudah mengambil kesimpulan bahwa Risma akan menang jika bertarung dengan Anies dalam pilgub DKI Jakarta. Tapi oke, 

Mari kita anggap bahwa Risma akan kalah sehingga PDIP tidak jadi mencalonkan Risma sebagai Cagub DKI. Apa PDIP lupa bahwa mereka memiliki Gibran Rakabuming Raka, Putra sulung Presiden Joko Widodo. Saat ini Gibran memang menjabat Walikota Solo. Tapi Gibran dapat mengikuti pola yang sama seperti yang dilakukan ayahnya.

Dari Kota Solo Gibran dapat berangkat ke Jakarta untuk bertarung dengan Anies Baswedan. Lalu jika ada kemungkinan dari DKI Jakarta Gibran dapat bertarung menjadi calon presiden di tahun-tahun berikutnya. 

Jadi kegentaran PDIP, jika memang PDIP gentar ya, adalah sesuatu yang sama sekali tidak beralasan. PDIP punya banyak amunisi yang dapat dijadikan senjata untuk mengalahkan Anies Baswedan. Apalagi jika didukung oleh mesin partai yang terus bekerja mulai dari sekarang. Maka Anies Baswedan Akan kalah dalam pilgub DKI Jakarta Nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun