Donald Trump sering marah- marah di Twitter, menanggapi berbagai isu secara langsung dengan spontanitas yang tidak perlu, intinya Donald Trump terlalu emosional untuk ukuran seorang presiden. Hal inilah yang membuatnya akhirnya kalah dalam pemilihan presiden Amerika Serikat di tahun 2020 kemarin.
Jokowi, bukan seorang politisi murni tapi hasratnya adalah membangun dari kapal politik. Karena dia tahu dengan jalur politik dia bisa lebih memberikan dampak pada masyarakat.Â
Secara visi misi Jokowi sangat baik, sama seperti Donald Trump dan Ahok. Tapi inilah yang menjadi keunggulan Jokowi. Jokowi tidak pernah marah dan memiliki kestabilan emosi yang sangat bagus.
Bicara program, Jokowi melahirkan program yang selama ini tidak hadir untuk memihak rakyat kecil. Bukan tanpa, tantangan Jokowi banyak membuat gerah oknum-oknum yang berusaha mengambil keuntungan selama ini dari ketidak tegasan negara. Tapi begitulah kelihaian Jokowi, Jokowi tidak pernah marah namun dibalik layar dia melakukan strategi yang langsung menyingkirkan oknum yang berusaha melawan nya.
Bayangkan saja di periode pertamanya Jokowi masih memiliki lawan politik yang seimbang. Tapi di periode ke-2 nya dia bahkan bisa menundukkan Prabowo serta Gerindra sehingga nyaris saat ini kekuatannya tak terimbangi. Jika Jokowi emosional seperti Ahok dan Donald Trump Yakinlah bahwa pemerintahannya tidak akan panjang. Tapi karena Jokowi berkepala dingin dan tidak mau marah-marah karena hal itu akan menunjukkan kelemahannya, akhirnya Jokowi bisa Unggul dalam segala situasi.
Kestabilan emosi inilah yang menjadi keunggulan Jokowi hingga sampai hari ini kepemimpinannya dapat kokoh dan kuat. Hal itulah yang tidak dimiliki oleh Donald Trump serta Ahok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H