Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keagungan Jokowi, Ketatnya Penjagaan Ruhut-Ferdinand, Frustasinya Amien Rais

19 Desember 2020   19:55 Diperbarui: 19 Desember 2020   19:56 2555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Amien Rais kelaut saja, sudah ba'u tanah masih ngebacot siapa kau ? Ingat Pak Joko Widodo Presiden RI Priode 2 yg legal hasil Pemilu Presiden secara langsung tolong belajar sopan santun  kalau berkomentar MERDEKA." Ruhut Sitompul (Dikutip dari akun twitter @ruhutsitompul)

Mantan politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengungkapkan permintaannya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Permintaan tersebut yakni agar Jokowi tidak lagi melakukan politik yang dapat menimbulkan perpecahan bangsa.

Selain menyampaikan permintaan tersebut, Amien Rais juga menawarkan kepada Jokowi untuk mundur dari jabatannya atau melakukan rekonstruksi negara.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam agenda konferensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta pada Kamis, 17 Desember 2020.

Sebenarnya bukan kali ini saja Amien Rais meminta Jokowi untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Dalam berbagai kesempatan bahkan Amien Rais Mencetuskan "people power" karena tidak menerima hasil pemilihan presiden tahun 2019.

Dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi Indonesia yang menurunkan Presiden Soeharto di tahun 1998, nampaknya Amien Rais terlalu percaya diri bisa melakukan hal yang serupa. Walaupun predikat Tokoh Reformasi yang disandang Amien Rais pernah dibantah oleh Adian Napitupulu.

Menurut Adian Napitupulu Amien Rais sama sekali tidak berperan dalam menjatuhkan rezim orde baru. Bahkan beberapa saat sebelum jatuhnya rezim orde baru Amien Rais masih kompak dengan Soeharto. Menurut Adian, Amien Rais hanya mendompleng usaha dan kerja keras para mahasiswa serta aktivis. Amien Rais dinilai hanya mencuri panggung dari mahasiswa dan aktivis.

Kembali pada pernyataan Amien Rais di atas, Ruhut Sitompul pun tidak tinggal diam. Menurut Ruhut Sitompul Amien Rais tidak sopan. Sebab Jokowi adalah presiden yang secara sah dipilih oleh rakyat melalui pemilihan presiden.

Senada dengan mantan rekannya di Partai Demokrat itu, Ferdinand Hutahaean juga mengkritik balik Amien Rais dengan keras melalui akun twitternya.

"Pak, enggak usah ancam-ancam begitu deh, Anda sekarang bukan siapa-siapa. Coba uji kemampuan mundurin kepala desa, pasti tak mampu," Ferdinand Hutahaean.

Menilik dari berbagai statementnya tampaknya Amien Rais frustasi. Setidaknya ada beberapa indikator yang dapat menguatkan hal tersebut.

Pertama, Amien Rais memang sudah Sedari Dulu mengkritik keras Joko Widodo. Bahkan sejak Jokowi menjadi Walikota Solo yang naik daun menjadi gubernur DKI Jakarta Amien Rais sering mengkritik hasil kerja Jokowi di Solo.

Maka bukan hal baru jika Amien Rais mengkritik Jokowi. Tapi jika dulu kritik Amien Rais masih ada substansinya, kini Amien Rais seperti kehilangan topik untuk mengkritik Jokowi secara substansial.

Kedua, yang membuat Amien Rais frustasi adalah Amien Rais dikeluarkan dari partai amanat nasional yang didirikannya. Amien Rais memang seiring waktu bertukar jalan dengan partai amanat nasional.

Kader-kader partai amanat nasional akhirnya menyadari bahwa dibawah dayung Amien Rais partai amanat nasional hanyalah mengikuti Ambisi pribadi Amien Rais tanpa mempertimbangkan Peta politik nasional. Hal itulah yang membuat partai amanat nasional merugi bertahun-tahun.

Menyadari hal ini ini para elit partai amanat nasional pun bersepakat untuk mengeluarkan Amien Rais dari partai tersebut. Saat ini Amien Rais mengalami krisis power, dia tampil seolah-olah memiliki kekuatan Padahal sejatinya dia tak lebih dari rakyat biasa. Seperti yang dikatakan Ferdinand Hutahaean, untuk menurunkan kepala desa saja saat ini Amien Rais tidak punya kewenangan.

Ketiga, hal yang membuat Amien Rais semakin frustasi adalah bergabungnya Prabowo Subianto yang dibelanya mati-matian dalam dua kali pemilihan presiden menjadi menteri Jokowi.

Tentu Amien Rais semakin kehilangan kapal untuk berlayar. Setelah Prabowo dan Gerindra berkoalisi dengan pemerintah Amien Rais tidak punya lagi pijakan untuk beroposisi dengan seimbang dengan Jokowi.

Maka Amien Rais pun aktif terlibat mendirikan berbagai kumpulan, seperti koalisi aksi menyelamatkan Indonesia hingga rencananya mendirikan partai Ummat. Namun tampaknya segala kumpulan yang dibuatnya juga tidak berjalan efektif.

Koalisi aksi menyelamatkan Indonesia layu sebelum berkembang, sedangkan partai Ummat masih belum jelas arahnya ke mana. Dan sialnya pemerintahan yang dibangun Jokowi begitu solid baik dalam politiknya ataupun keamanannya.

Kita bisa melihat bagaimana solidnya polisi dan tentara nasional Indonesia melawan kaum radikal yang bereaksi belakangan ini. Maka hampir tidak ada celah bagi Amien Rais untuk menggoyang pemerintahan yang ada saat ini.

Dengan kata lain Amien Rais terlalu kecil dalam kemegahan Jokowi, Karena Jokowi dipilih sah oleh rakyat yang mencintainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun