Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risma Kandidat Mensos, Popularitasnya Menakutkan Skema Prabowo-Puan, Ancaman untuk Ganjar

15 Desember 2020   15:12 Diperbarui: 15 Desember 2020   15:29 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama walikota Surabaya, Tri Rismaharini belakangan kembali menggema. Kali ini nama Risma diisukan akan mengisi posisi menteri sosial yang ditinggalkan oleh Edhy Prabowo karena terjerat korupsi. Nama Tri Rismaharini memang sangat populer di antara kepala daerah di Indonesia.

Bahkan kader PDIP ini beberapa kali masuk bursa calon presiden dan wakil presiden Indonesia. Kepemimpinan yang tegas jujur dan bersih, membuat Risma begitu populer di kalangan akar rumput. Sayang pada tahun ini Risma tidak lagi bisa mencalonkan diri menjadi walikota Surabaya karena sudah menjabat dua periode.

Maka nama Risma berpeluang untuk mengisi berbagai jabatan bahkan berpeluang dalam pencalonan presiden tahun 2024 nanti. Namun tahun 2024 tentu masih lama oleh karena itu Risma masih sangat berpotensi untuk mengisi berbagai jabatan publik.

Tentu secara politis sangat merugikan jika Risma menghilang begitu saja selama periode menuju 2024. Oleh karena itu jabatan Menteri Sosial dirasa sangat tepat untuk Risma. Lalu bagaimana hitung-hitungan politiknya jika Risma menjadi Menteri Sosial, berikut beberapa diantaranya:

Pertama, seperti sudah dijelaskan pada tulisan di atas popularitas Risma begitu kuat. Kepemimpinannya yang tegas juga merakyat mampu menghipnotis masyarakat banyak untuk terus memilihnya.

Maka Hal ini dapat menjadi keuntungan sekaligus Boomerang untuk Megawati dan rencana politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Keuntungannya adalah, PDIP semakin memiliki banyak calon untuk dimajukan pada pemilihan presiden tahun 2024.

Dalam hal ini dapat menjadi calon presiden dan calon wakil presiden atau sekaligus calon presiden dan calon wakil presiden. Keuntungan lain adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Kementerian Sosial.

Seperti kita tahu dalam dua periode kepemimpinan Jokowi sudah dua Menteri Sosial yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi. Video lama Gus Dur yang membubarkan Kementerian Sosial pun kembali viral dan membuat masyarakat Semakin yakin bahwa Kementerian yang satu ini adalah lahan basah yang banyak potensi korupsinya.

Maka dipilihnya Risma dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Kementerian Sosial dan secara tidak langsung juga mendukung Citra Jokowi. Rakyat akan semakin percaya dengan Jokowi Karena memilih menteri yang benar-benar sudah teruji. Jadi untuk saat ini atau nanti dipilihnya Risma bisa menguntungkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Kedua, jika Risma dipilih menjadi Menteri Sosial juga memiliki kerugian dari segi politis. Risma dinilai berbahaya karena sangat dicintai oleh rakyat. Oleh karena itu kehadiran Risma juga berpotensi merusak skema yang sudah dirancang oleh Megawati dan sekutunya.

Misalnya wacana mencalonkan Ganjar pranowo sebagai calon presiden, atau wacana tentang duet antara Prabowo dan Puan Maharani. Walaupun kita tahu bahwa memajukan Prabowo dan Puan Maharani hanyalah ego Megawati saja agar anaknya menjadi wakil presiden. Karena sampai hari ini nama Puan tidak masuk dalam kandidat yang memiliki elektabilitas cukup untuk menjadi calon presiden.

Inilah kerugian secara politis jika Risma maju menjadi Menteri Sosial. Tapi jika Mega tidak memaksakan kehendak memajukan skema Prabowo-Puan, menjadikan Risma sebagai Menteri Sosial adalah sebuah keuntungan besar.

Ketiga, Risma adalah sosok pemberontak yang berani melawan arus demi rakyat kecil. Maka jika benar di Kementerian Sosial terdapat korupsi yang dilakukan elite politik secara kolektif, sudah tentu Risma akan membawa guncangan besar pada Kementerian tersebut.

Karena kehadirannya sudah pasti akan membongkar semua pemain yang merampok uang rakyat dalam Kementerian tersebut. Hal ini tentu tidak diingini oleh elite-elite tertentu. Maka pertimbangannya adalah Apakah Presiden Jokowi ingin membersihkan Kementerian sosial, atau tidak ingin ada Gejolak besar dalam Kementerian tersebut.

Kita tahu bahwa Risma tidak akan berkompromi dengan korupsi dan penyelewengan. Ditakutkan ada kekuatan begitu besar di belakang Jokowi yang membuatnya sulit untuk menunjuk Risma. 

Hal itulah yang dilakukan Jokowi pada mantan menteri KKP Susi Pudjiastuti, sekalipun Susi berkinerja baik dan dipercaya oleh rakyat, tapi toh Jokowi menggantinya karena merasa Susi terlalu berani.

Maka pemilihan Risma menjadi Menteri Sosial tergantung kemana Jokowi ingin membawa Kementerian tersebut. Dan jika Risma dirasa tidak tepat, Siapakah sosok bertangan dingin yang dirasa pas untuk menjadi menteri sosial yang jujur dan berintegritas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun