Ketiga, isu Rizieq Shihab. Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dinilai mengkriminalisasi imam besar Front Pembela Islam tersebut. Walaupun sejatinya isu yang dihadapi Rizieq Shihab adalah murni persoalan hukum pribadi.
Mereka menilai tidak ada gunanya mendukung Prabowo. Sebab saat ini aparat hukum justru menekan kelompok mereka. Sekali lagi hal ini coba dilihat dari sudut pandang pendukung Rizieq Shihab. Sejatinya pandangan itu salah karena kasus Rizieq Shihab murni kasus hukum yang harus dihadapi secara pribadi.
Keempat, partai Gerindra tidak jelas posisinya. Fadli Zon sampai hari ini terus mengkritik pemerintah. Maka timbul pertanyaan, gerinda ini sebenarnya mendukung atau tidak terhadap pemerintahan Joko Widodo?
Dalam hal ini partai Gerindra dinilai tidak konsisten. Kalau memang mau fokus mengkritik pemerintah, Gerindra harus menarik Prabowo dari jabatan menteri. Partai Gerindra dinilai tidak punya malu, menerima jabatan tapi mengkritik pemerintah.
Maka suara yang tadinya dimiliki Joko Widodo tidak akan pernah beralih kepada Prabowo. Karena mereka yang moderat tidak percaya dan tidak simpatik pada sikap Prabowo dan Partai Gerindra.
Kelima, Prabowo dinilai lemah. Dalam banyak isu ternyata Prabowo tidak segarang yang ditampilkan saat berkampanye dulu. Dalam gesekan dengan China di Laut Natuna, Prabowo dinilai terlalu lembek karena tidak berani mengecam China.
Padahal kecaman itu sejatinya dibutuhkan untuk menunjukkan sikap tegas pemerintah Indonesia atas kedaulatannya.
Lalu bagaimana dengan Anies Baswedan?
Posisi Anies Baswedan juga sedang tidak baik. Setelah dikecam berbagai pihak karena menghampiri Rizieq Shihab saat kepulangannya, Anies juga dinilai tidak punya hati karena ambil bagian dalam memperparah pandemi covid 19.
Calon-calon yang terikat dengan isu kemanusiaan biasanya tidak menang. Prabowo yang dikaitkan dengan isu pelanggaran HAM, Donald Trump yang dinilai tidak dapat menangani pandemi covid dengan baik sudah jadi bukti.
Makanya tinggal menunggu waktu suara Anies Baswedan terus tergerus. Kalaupun Anies Baswedan maju palingan hanya diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan beberapa koalisi Jokowi yang saat ini terindikasi akan berpindah haluan.