Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Capres Terkuat, Anies Tak Diperhitungkan, Prabowo Anjlok Karena Faktor X

9 Desember 2020   21:00 Diperbarui: 10 Desember 2020   08:43 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar sindonews.com

Dalam hasil survei online yang diadakan oleh Litbang SINDO Media sejak 24 November 2020, tampak deretan tokoh nasional masuk dalam bursa Calon Presiden (Capres) 2024. Dari hasil survei per 8 Desember 2020, posisi puncak ditempati oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.Pria kelahiran Karanganyar ini dijagokan oleh 51% responden.

di posisi kedua, muncul pula nama pemimpin daerah lainnya, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.Anies dipilih oleh 21% responden dari total 1.108 responden yang terjaring hingga Selasa, (8/12/2020). Pada posisi ketiga, ada dua nama dengan perolehan skor yang sama, yaitu 5%. Masing-masing adalah Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan serta tokoh politik muda yang tengah bersinar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Suara Prabowo Merosot Tajam

Posisi ini menggambarkan suara Ganjar pranowo yang meningkat pesat. Jika sebelumnya berbagai lembaga survei mengunggulkan Prabowo Subianto di urutan pertama, kini Prabowo ada ada di posisi 3 besar.

Posisi 3 besar ini bukanlah penurunan yang sedikit. Sebab jarak Prabowo dengan Ganjar pranowo sangat jauh. Sebab sebelumnya perbedaan antara Prabowo dan Ganjar hanya sekitar 5% saja. Prabowo memimpin dengan suara di Kisaran 21% dan Ganjar dikisaran 15% dalam rilis berbagai lembaga survei.

Tapi dalam hasil survei di atas bisa kita lihat betapa posisi Prabowo sudah diisi oleh Ganjar pranowo. Tak tanggung-tanggung perbedaannya sangat mencolok.

Oleh karena itu tulisan kali ini mencoba akan menganalisa Apa yang menyebabkan Prabowo Mengalami penurunan suara dan kaitanya dengan calon-calon lain.

Pertama, sejak Prabowo bergabung dalam pemerintahan, dukungan untuk Prabowo memang sudah terbelah dua. Namun dukungan untuk Prabowo tetap besar itu Sebab Dia bisa memimpin berbagai hasil lembaga survei.

Kedua, pukulan yang sangat keras untuk Prabowo adalah ditangkapnya menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK. Prabowo wajar untuk marah mengingat perlakuan Edhy Prabowo bukan hanya membuat Prabowo malu, tapi Prabowo juga Merasa dikhianati.

Orang-orang jadi meragukan partai Gerindra. Baru dikasih jatah dua Menteri, baru dikasih megang Laut saja sudah begini, apalagi kalau nanti diberi kepercayaan memegang kekuasaan. Bisa-bisa korupsi besar-besaran. Inilah ketakutan yang dirasakan masyarakat untuk memilih Prabowo.

Hal yang sama terjadi pada Partai Demokrat. Saat partainya didera isu korupsi besar-besaran dukungan untuk partai berlambang Mercy itu hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun