Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Duet Akbar Ruhut-Ferdinand-Permadi Arya Bikin Fadli Zon Terseok, Haikal Hassan Menangis

20 November 2020   16:15 Diperbarui: 20 November 2020   16:21 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar tribunnews.com

"Sikap Langka yg diambil Panglima Tertinggi TNI & POLRIBpk Joko Widodo Presiden RI ke 7 sangat tepat dimana Panglima TNI & Jajarannya & KAPOLRI langsung melakukan Pencegahan Kebakaran dari pada Memadamkan Kebakaran dan sudah cukup bukti Provokatornya harus ditangkap MERDEKA."Ruhut Sitompul

Mengenai "peperangan" di media sosial antara pendukung dan pengkritik Joko Widodo, setidaknya ada beberapa tokoh yang cukup populer. Tiga hal yang membuat mereka populer adalah frontal, aktif di media sosial, dan rajin bertukar pantun dengan pihak lawan.

Biasanya tanya jawab dan saling Serang di antara mereka terlihat seru. Tapi beberapa hari ini, sejak Presiden Jokowi memberi instruksi dan militer mengambil sikap, pertarungan di media sosial ini tampak tidak seimbang.

Bahkan Haikal Hassan sampai harus meneteskan air mata di Indonesia Lawyer Club karena presiden menolak berbicara dengan Habib Rizieq. Haikal Hassan menuding ada pihak-pihak yang menghalangi pertemuan Habib Rizieq dengan Presiden Jokowi.

Haikal Hasan yang kita kenal garang setiap tampil di acara televisi, tidak disangka harus menangis dalam Indonesia layar Club yang ditayangkan kan hari Selasa kemarin. Tentu menyakitkan bagi Haikal Hassan sebagai pendukung Habib Rizieq.

Bertahun-tahun di Arab Saudi, Sesampainya di Indonesia ajakan untuk rekonsiliasi diremehkan dengan alasan tidak ada yang harus di rekonsiliasi dengan imam besar FPI itu. Secara tidak langsung tentu ini menyakiti hati Habib Rizieq dan kelompoknya. Karena ternyata niat baik mereka ditolak.

Habib Rizieq yang tampaknya sudah percaya diri bahwa akan ada pertemuan antara dirinya dengan Presiden Jokowi harus gigit jari. Kenapa Habib Rizieq mengajak Jokowi bertemu? Bisa jadi Habib Rizieq sudah lelah, lagipula saat ini Prabowo telah bergabung dalam pemerintahan.

Namun Habib Rizieq butuh sekenario yang indah untuk mengakhiri posisinya sebagai pengkritik pemerintah. Maka Habib Rizieq butuh skenario rekonsiliasi. Saya bisa membayangkan pertemuan Habib Rizieq dengan Jokowi akan diakhiri dengan foto yang tersebar di media-media.

Bisa berdiri di sebelah Jokowi dengan senyum mengembang tentu akan menjadi simbol kebesaran Habib Rizieq. Karena itu artinya posisinya diperhitungkan. Berarti kebesaran Habib Rizieq mendapat verifikasi dari negara. Sungguh sebuah akhir yang indah kalau saja itu terjadi.

Sayangnya istana menolak. Kini Front Pembela Islam malah jadi bulan-bulanan dan Habib Rizieq tidak berdaya untuk melawan. Sebab kekuatan Habib Rizieq terletak pada gelombang massa dan retorika yang sensasional.

Tapi karena pandemi rencana Habib Rizieq untuk keliling Indonesia tidak bisa dilaksanakan. Apalagi setelah dua Kapolda dicopot pasti setiap Kapolda di daerah akan waspada dan menolak acara yang diselenggarakan Habib Rizieq.

Pertarungan di media sosial menjadi tidak seimbang. Tagar yang dibuat FPI tentang Anies for presiden 2024, juga terkesan mengambang mengingat pesta demokrasi terbesar itu masih beberapa tahun lagi dilaksanakan. Maka perlawanan yang dilakukan FPI melalui Twitter terkesan hanya hiburan semata dari blunder yang mereka lakukan.Partai yang selama ini ini Pro terhadap Rizieq pun tidak bisa berbuat banyak.

Maka orang-orang seperti fadli Zon, Haikal Hassan, Tengku Zulkarnain terlihat menyedihkan. Di media sosial mereka hanya dapat mengeluh dan menyayangkan sikap aparat. Mereka tidak bisa lagi memandang permasalahan yang ada dengan jernih.

Permadi Arya atau yang selama ini dikenal dengan Abu janda seperti tidak lelah mengolok-ngolok Habib Rizieq dan kelompoknya. Demikian juga dengan Denny Siregar serta Ferdinand Hutahaean. Ruhut Sitompul masih terlihat santai namun tetap melontarkan pernyataan Tegas yang membenarkan tindakan aparat.

Dari kasus ini pun terlihat partai-partai mana yang sesungguhnya bagai Duri dalam daging dikoalisi pemerintahan Jokowi. Salah satu yang sudah terindikasi Duri itu adalah partai Nasdem. Partai Nasdem beberapa kali membela Anies Baswedan dan mengkritik sikap TNI yang menurunkan baliho Habib Rizieq.

Indikasi itu sebenarnya sudah terlihat oleh Megawati, itu kenapa dalam acara terakhir mereka Megawati sampai tidak menerima salam dari Surya Paloh yang adalah ketua umum Nasdem.

Habib Rizieq memang membuat beberapa blunder yang terlalu agresif dan terburu-buru. Seandainya Habib Rizieq tidak melakukan acara besar di Jakarta mungkin hari ini aksinya untuk berkeliling Indonesia  dapat dilakukan. Harusnya Habib Rizieq menjadikan kota Jakarta sebagai Kota terakhir yang disambangi. Maka ini akan menjadi simbol bahwa kekuatan Habib Rizieq mengerucut dan memusat di Jakarta.

Maka sekalipun harus menimbulkan konflik atau keberatan dari berbagai pihak setidaknya acaranya sudah berjalan 100%. Kinu tidak banyak yang dapat dilakukan orang-orang seperti Haikal Hasan, Fadli Zon dan Tengku Zulkarnain.

Mengingat istana sudah menolak pertemuan yang diinginkan Habib Rizieq. Bagaimanapun hal ini menjadi sesuatu yang memalukan bagi seorang Habib Rizieq.Sudah tentu itu menyakitkan bagi Habib Rizieq dan pengikutnya.

Tentu kita juga bingung kenapa Jokowi harus menolak pertemuan dengan Habib Rizieq jika itu bisa menenangkan situasi. Beberapa informasi yang sudah terlontar di media menitik beratkan pada track record Habib Rizieq selama ini.

Sehingga Habib Rizieq tidak masuk kriteria tokoh yang layak untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan Presiden.

Hmmm boleh setuju boleh tidak...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun