Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Adian Napitupulu Marah pada Erick Thohir, Ternyata Bukan Luhut Menteri Rasa Presiden

3 November 2020   16:43 Diperbarui: 3 November 2020   16:47 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuat gebrakan bersih-bersih dengan mengganti komisaris seolah menunjukkan bahwa semua pilihan komisaris yang dilakukan menteri sebelumnya adalah salah.

Masalahnya presiden sebelumnya masih sama dengan presiden saat ini yaitu bapak Joko Widodo. Kalau komisaris sebelumnya dianggap bermasalah berarti kepemimpinan Jokowi melalui menteri yang dipilihnya waktu itu salah juga.

Memang timbul kecurigaan bahwa Erick Thohir memiliki agenda untuk masuk dalam tokoh populer dalam pemilihan presiden tahun 2024.Walaupun dalam hasil berbagai lembaga survei Erick Thohir belum memungkinkan untuk menjadi capres pada tahun 2024.

Dalam hal sebagai Menteri saya pribadi lebih suka gaya Prabowo Subianto dalam memimpin lembaga Kementeriannya. Prabowo Subianto lebih banyak bekerja dalam diam jauh dari hiruk pikuk kamera media.

Misalnya saja tentang petugas kereta api Indonesia yang waktu itu menemukan sejumlah uang dalam tas. Petugas kereta api ini mengembalikan uang tersebut dan mendapat berbagai apresiasi dari banyak pihak termasuk dari perusahaannya.

Entah Kenapa dalam momen seperti ini pun Erick Thohir harus turut ambil bagian di Lini depan. Hemat saya cukuplah direkturnya saja yang maju tidak perlu menteri BUMN sampai harus panjat sosial dalam momen tersebut.

Sebenarnya tidak apa-apa juga sih asal diimbangi dengan kerja belakang meja yang full strategic. Tapi hal itu nampaknya tidak ada, bisa kita lihat Bagaimana PT Pos Indonesia tidak mengalami kemajuan yang pesat di bawah Erick Thohir.

Harusnya di bawah Erick Thohir Lini bisnis yang meningkatkan profit perusahaan menjadi Fokus utama. Karena dimana-mana yang namanya Pemimpin sebuah lembaga profit, bisnis adalah ujung tombak yang harus ditingkatkan.

Tentu dalam hal meningkatkan profit ini harus diimbangi dengan pembangunan sistem yang prudent agar BUMN benar-benar bersih dari korupsi kolusi dan nepotisme.

Karena jika Lini bisnis melejit tapi tidak diimbangi dengan bersihnya perilaku para pejabatnya pasti sebuah perusahaan akan hancur juga. Maka saya berharap isu pergantian komisaris ini menjadi isu yang tidak berdiri sendiri.

Sebaiknya isu pergantian komisaris hanyalah salah satu elemen dalam Proyek besar memajukan dan membersihkan BUMN. Maka ada baiknya Erick Thohir lebih banyak bekerja dalam diam daripada banyak muncul di depan media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun