Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat Karam, Doa dan Permintaan Maaf Tulus Ferdinand untuk Demokrat

12 Oktober 2020   19:54 Diperbarui: 12 Oktober 2020   19:57 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdinand Hutahaean/Sumber gambar Twitter @AirinAirin_NZ

Surat Pengunduran Diri saya yang saya serahkan hari ini ke DPP Partai Demokrat..!! Terimakasih Partai Demokrat, Terimakasih Pak SBY, Mas AHY, Mas Ibas dan seluruh kader. Mohon maaf bila sy punya salah. Dan kepada Kader seluruh Indonesia, pesanku Cintai Indonesia dgn hati.! Ferdinan Hutahaean.

Judul tulisan ini adalah perumpamaan yang saya buat tentang hubungan Ferdinand dengan Partai Demokrat. Partai Demokrat bagai kapal karam yang tak lama lagi akan tenggelam. 

Perumpamaan ini jauh lebih menghormati Partai Demokrat daripada menyebutnya sebagai partai gurem seperti yang diucapkan Ruhut Sitompul.

Bagaimanapun Partai Demokrat adalah partai yang pernah besar dan mengantarkan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Republik Indonesia dua kali berturut-turut.

Tapi Kharisma Partai Demokrat memang sudah hancur lebur nyaris karena satu kesalahan fatal: korupsi besar-besaran oleh kader intinya sendiri. Susilo Bambang Yudhoyono sendiri tidak kuasa untuk menyelamatkan Partai Demokrat.

Dalam hal ini Partai Demokrat tidak punya penerus yang kharismanya sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Saya tidak tahu Apakah jika Susilo Bambang Yudhoyono boleh mencalonkan kembali, Partai Demokrat akan meraih banyak suara? Tapi menurut tebakan saya sih tidak.

Maka langkah Ferdinand meninggalkan Partai Demokrat banyak dipuji netizen. Ferdinand mengutarakan alasan pengunduran dirinya dari Partai Demokrat adalah karena perbedaan prinsip antara dia dan banyak kader Demokrat.

Ferdinand pun mendoakan agar selepas kepergian nya Partai Demokrat semakin maju dan berjaya di masa depan. Saya sudah Menulis artikel yang menyarankan PDIP menjadikan Ferdinand sebagai kadernya.

Tujuannya untuk menambah Lini depan PDIP dalam melawan musuh-musuh Jokowi. Ferdinand bisa dimainkan di Garda terdepan bersama Adian Napitupulu, Ali Mochtar ngabalin dan Ruhut Sitompul.

Karena sebenarnya lawan politik Jokowi saat ini lebih banyak berada di luar pemerintahan. Lawan politik di dalam pemerintahan yang sangat keras paling hanya PKS saja.Maksudnya di dalam pemerintahan adalah di legislatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun