Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pencitraan UU Cipta Kerja, Ternyata Fadli Zon Ingin Jadi Capres?

7 Oktober 2020   17:55 Diperbarui: 7 Oktober 2020   18:00 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu judul tulisan ini tidak keluar langsung dari mulut seorang Fadli Zon, ini hanyalah asumsi saya saja. Tapi dipikir-pikir asumsi ini cukup beralasan kok. Tidak ngawur-ngawur amat. Seperti yang kita tahu, bahwa fadli Zon memang selama ini selalu berseberangan dengan pemerintah.

Bahkan dalam kaitannya dengan isu yang sedang ramai yaitu UU Cipta kerja, Fadli Zon bukan hanya berbeda dengan pemerintah tapi dengan partainya sendiri.

Sebelumnya diberitakan, Fadli Zon mengkritik pengesahan UU Cipta Kerja. Sebagai anggota DPR, Fadli Zon mengaku powerless atau tak memiliki daya untuk mencegah pengesahan UU Ciptaker.

"Sebagai anggota DPR, saya termasuk yang tak dapat mencegah disahkannya UU ini. Selain bukan anggota Baleg, saya termasuk yang terkejut adanya pemajuan jadwal sidang paripurna kemarin, sekaligus mempercepat masa reses. Ini bukan apologi, tapi realitas dari konfigurasi politik yang ada. Saya mohon maaf," kata Fadli Zon dikutip dari Detik.com.

Sekalipun beberapa politisi yang mengkritik sikap Fadli Zon mewajarkannya menurut saya sikap Fadli Zon tidak wajar sih. Kewajaran sikap Fadli Zon menurut beberapa politisi karena ini negara demokrasi.

Kalau menurut saya demokrasinya terletak pada debat dan diskusi Fadli Zon saat berada di internal Gerindra. Misalnya saat mereka secara internal rapat membahas UU Cipta kerja, di sanalah demokrasi di hidupkan di mana Fadli Zon silahkan dengan keras mendorong partainya untuk menolak UU Cipta kerja.

Tapi Katakanlah Fadli Zon dengan keras menolak UU Cipta kerja di internal Gerindra, tapi hasil rapat memutuskan bahwa Gerindra mendukung UU Cipta kerja, maka disinilah seharusnya Fadli Zon se-iya sekata dengan partainya.

Entah Fadli Zon Suka tidak suka, senang tidak senang, Terima tidak terima, saat Fadli Zon keluar maka yang harus disuarakannya adalah keputusan partai Gerindra.Disinilah letak ketaatan dan kesetiaan pada partai.

Saya yakin kok tidak ada organisasi yang suara seluruh anggotanya seragam 100%. Pasti ada keragaman di dalamnya, itulah Unity in diversity.Kalau setiap anggota boleh berteriak mengataskan pendapat pribadi Bukankah akan terlalu bising dan mengaburkan posisi tiap partai.

Tapi saya yakin Gerindra diam saja karena yang melakukannya adalah Fadli Zon.Saya pribadi tidak tahu apa istimewanya Fadli Zon sehingga sekalipun dia selalu mengambil langkah pribadi yang berseberangan dengan langkah partai tapi Gerindra tidak berani berbuat apa-apa.

Coba yang berseberangan itu kader lapisan bawah pasti langsung dipecat. Fadli Zon memang orang intelek yang sangat pintar, tapi pintar saja tidak cukup, setiap partai membutuhkan pentolan yang lentur dan Luwes dalam bergaul.

Ataukah semua tindakan Fadli Zon ini menandakan Dia mempunyai keinginan terpendam. Menjadi capres seperti asumsi saya itu misalnya. Kenapa tidak Fadli Zon memiliki kapasitas yang sangat cukup secara intelektualitas, dia menguasai hukum, politik hingga sejarah.

Hanya saja memang selama ini tidak ada wacana yang memasukkan nama Fadli Zon dalam tokoh populer minimal untuk digadang-gadang menjadi capres. Maka Apakah tindakan fadli zon ini adalah upaya merangsang kesadaran publik agar mendorong Fadli Zon menjadi capres?

Soal popularitas Fadli Zon sudah cukup populer, dia selalu tampil di acara Indonesia Lawyer Club, berbagai stasiun televisi dan berbagai media.Jadi soal terkenal Fadli Zon sudah sangat terkenal.

Mungkin yang dibutuhkan Fadli Zon adalah kesadaran masyarakat, bahwa Sebenarnya dia juga mampu menjadi capres yang kompeten. Apalagi selama ini Fadli Zon selalu berdiri bersama Kaum Buruh dan akar rumput, mungkin Fadli Zon heran kenapa sih tidak ada yang meneriakkan namanya untuk menjadi the next presiden Indonesia. Hmmm....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun