Tentu judul tulisan ini tidak keluar langsung dari mulut seorang Fadli Zon, ini hanyalah asumsi saya saja. Tapi dipikir-pikir asumsi ini cukup beralasan kok. Tidak ngawur-ngawur amat. Seperti yang kita tahu, bahwa fadli Zon memang selama ini selalu berseberangan dengan pemerintah.
Bahkan dalam kaitannya dengan isu yang sedang ramai yaitu UU Cipta kerja, Fadli Zon bukan hanya berbeda dengan pemerintah tapi dengan partainya sendiri.
Sebelumnya diberitakan, Fadli Zon mengkritik pengesahan UU Cipta Kerja. Sebagai anggota DPR, Fadli Zon mengaku powerless atau tak memiliki daya untuk mencegah pengesahan UU Ciptaker.
"Sebagai anggota DPR, saya termasuk yang tak dapat mencegah disahkannya UU ini. Selain bukan anggota Baleg, saya termasuk yang terkejut adanya pemajuan jadwal sidang paripurna kemarin, sekaligus mempercepat masa reses. Ini bukan apologi, tapi realitas dari konfigurasi politik yang ada. Saya mohon maaf," kata Fadli Zon dikutip dari Detik.com.
Sekalipun beberapa politisi yang mengkritik sikap Fadli Zon mewajarkannya menurut saya sikap Fadli Zon tidak wajar sih. Kewajaran sikap Fadli Zon menurut beberapa politisi karena ini negara demokrasi.
Kalau menurut saya demokrasinya terletak pada debat dan diskusi Fadli Zon saat berada di internal Gerindra. Misalnya saat mereka secara internal rapat membahas UU Cipta kerja, di sanalah demokrasi di hidupkan di mana Fadli Zon silahkan dengan keras mendorong partainya untuk menolak UU Cipta kerja.
Tapi Katakanlah Fadli Zon dengan keras menolak UU Cipta kerja di internal Gerindra, tapi hasil rapat memutuskan bahwa Gerindra mendukung UU Cipta kerja, maka disinilah seharusnya Fadli Zon se-iya sekata dengan partainya.
Entah Fadli Zon Suka tidak suka, senang tidak senang, Terima tidak terima, saat Fadli Zon keluar maka yang harus disuarakannya adalah keputusan partai Gerindra.Disinilah letak ketaatan dan kesetiaan pada partai.
Saya yakin kok tidak ada organisasi yang suara seluruh anggotanya seragam 100%. Pasti ada keragaman di dalamnya, itulah Unity in diversity.Kalau setiap anggota boleh berteriak mengataskan pendapat pribadi Bukankah akan terlalu bising dan mengaburkan posisi tiap partai.
Tapi saya yakin Gerindra diam saja karena yang melakukannya adalah Fadli Zon.Saya pribadi tidak tahu apa istimewanya Fadli Zon sehingga sekalipun dia selalu mengambil langkah pribadi yang berseberangan dengan langkah partai tapi Gerindra tidak berani berbuat apa-apa.
Coba yang berseberangan itu kader lapisan bawah pasti langsung dipecat. Fadli Zon memang orang intelek yang sangat pintar, tapi pintar saja tidak cukup, setiap partai membutuhkan pentolan yang lentur dan Luwes dalam bergaul.