Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat Panas Jokowi Sukses Calonkan Gibran SBY Gagal Calonkan AHY

21 Juli 2020   12:27 Diperbarui: 21 Juli 2020   13:42 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegelisahan ini saya yakin muncul bukan karena partai demokrat tidak sadar bahwa SBY malah lebih relevan untuk disebutkan melakukan politik dinasti.Contoh nyata saja, bagaimana SBY menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai ketua umum partai demokrat setelah gagal dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Panasnya kader demokrat bisa jadi disebabkan Gibran punya kans besar untuk memenangkan pilwalkot Solo, sementara AHY kalah dipilgub DKI Jakarta.Juga dengan ditunjuknya AHY menjadi ketua umum Demokrat, AHY tak mungkin lagi bertarung di pilgub, dan pemilihan di level bawah, sudah pasti pilpres adalah satu-satunya pertarungan politik yang akan dijalani AHY.

Sementara Gibran punya potensi untuk melanjutkan kejayaan Jokowi sebagai presiden, AHY tidak.Gibran bisa memulai dari walikota, lalu mencalonkan pada level yang lebih tinggi, seperti pilgub atau mungkin langsung ke pilpres.Gibran tidak punya beban partai, karena sama dengan Jokowi, Gibran bukan orang partai.

Sementara AHY, harus memikul dosa demokrat yang tak bisa diperbaiki lagi.Sejak kadernya melakukan korupsi besar-besaran, partai Demokrat bukan lagi partai besar.Kejayaan mereka sudah berakhir dan hanya bertahan selama dua periode kepemimpinan SBY.

Terlebih Gibran seperti menjadi pertanda bahwa  masa kejayaan PDIP belum berakhir.PDIP sendiri adalah oposisi selama dua periode kekuasaan Demokrat.Sang ketua umum, Megawati terlibat perang dingin bersama SBY lebih dari satu dekade.Maka wajar bila kegagalan Demokrat, terlebih kegagalan SBY secara pribadi lewat kedua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, membuat demokrat gusar..

Sebab Gibran langsung dicintai masyarakat, sementara  Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono tak punya nilai tawar saat dilempar ke publik. Mereka tak punya elektabilitas yang cukup untuk memenangkan pertarungan politik apapun.Kita tunggu saja apa yang akan terjadi selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun