Sama seperti cerita teman saya di atas. Pasti dulu dia punya keinginan untuk jadi gitaris terkenal dalam sebuah band, tapi jadi anak band tak tercapai, main gitar mah jalan terus.
3.Your passion is your most precious gift from our creator
Seperti yang sudah disinggung di atas, passion adalah pemberian dari Tuhan, kalau kita bunuh maka kita tidak menghargai talenta yang tuhan tanamkan dalam diri kita.
Passion bukan berarti kita hanya melakukan hal yang itu-itu saja. Seiring bertambahnya usia tentu minat juga berkembang, mungkin kegiatan bermain gitar sudah tidak menarik, akhirnya kita coba membuat video, melukis dan lain-lain.
Tidak apa-apa. Karena sejatinya makna passion itu adalah gairah. Tetap menjalani passion artinya tetap menjadi orang yang penuh gairah.
Jangan mikir kemana-mana ya.
Tanpa gairah orang biasanya mudah lesu, gampang kehilangan semangat, dan tampak hidup segan mati tak mau.
Memelihara passion tak ubahnya memelihara semangat, menjaga kewarasan, menjaga mood, yang baik untuk kondisi kejiwaan.Â
Untuk yang selama ini tersesat dan tak tahu harus melakukan apa, hidup terasa hambar, mungkin jawabannya ada pada anugerah itu sendiri, yaitu pada sesuatu yang membuat kita bergairah untuk melakukannya.
4. Passion is in the activities, not the jobs
Hidup ini memang tidak ideal. Mustahil semua yang kita lakukan adalah yang kita sukai. Maka delapan jam kerja dengan menderita untuk mencari duit, adalah hal yang harus dimaklumkan.
Tapi hidup kan bukan hanya delapan jam, masih ada enam belas jam lagi yang bisa dimanfaatkan. Delapan jam untuk istirahat dan delapan jamnya lagi mungkin untuk melakukan sesuatu yang kita sukai. Bisa dimanfaatkan untuk merileksasi diri juga kan.
Kalau saat ini pekerjaan kita bukan passion kita, ya wajar-wajar saja. Karena menjadi direktur, dosen, musisi bukanlah passion. Profesi dan passion adalah dua hal yang berbeda.